Wow! Konsumsi BBM Dorong Pembangunan Daerah, PBBKB 2021 di Jateng Capai Rp1,826 Triliun

Dalam dua tahun terakhir tercatat, penerimaan PBBKB di Jateng pada 2021 mencapai Rp1,826 Triliun, naik dari tahun 2020 yang realisasinya mencapai Rp1,719 Triliun

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Maret 2022 | 16:26 WIB
Wow! Konsumsi BBM Dorong Pembangunan Daerah, PBBKB 2021 di Jateng Capai Rp1,826 Triliun
Salah satu aktivitas pengisian BBM di SPBU Pertamina. Dalam dua tahun terakhir tercatat, penerimaan PBBKB di Jateng pada 2021 mencapai Rp1,826 Triliun, naik dari tahun 2020 yang realisasinya mencapai Rp1,719 Triliun. [Dokumentasi Pertamina]

Berperan ke PAD

Terpisah, Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, FX Sugiyanto mengatakan, penerimaan PBBKB berperan cukup penting dalam pendapatan asli daerah. Penerimaan pajak ini digunakan untuk melakukan pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan, sosial dan kesehatan selama pandemi.

"PAD ada banyak pemasukan salah satunya dari pajak kendaraan, balik nama, pajak BBM dan pajak air. Ini untuk pembangunan daerah sangat penting," ujar FX Sugiyanto yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Namun demikian, lanjutnya, pendapatan daerah ini juga harus dilakukan penajaman dalam alokasinya, khususnya di sektor ekonomi. Selama masa pandemi, alokasi bantuan untuk pelaku UMKM hanya dilakukan untuk bantuan permodalan.

Baca Juga:Gegerkan Warga Cigudeg, Pria Asal Brebes Jawa Tengah Ditemukan Tewas, Sempat Dikira Orang Gila

"Untuk saat ini perlu dilakukan penajaman, bukan hanya bantuan permodalan tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan UMKM," ungkapnya.

Tidak kalah penting, alokasi anggaran pendapatan untuk sektor kesehatan juga masih harus dilakukan, mengingat masa pandemi virus corona masih belum berakhir. Menurutnya, sektor kesehatan tetap harus diperhatikan karena akan sangat berpengaruh pada pemulihan ekonomi yang sudah berjalan saat ini.

"Saya rasa protokol kesehatan tetap harus dijalankan agar covidnya tidak meningkat lagi dan mengganggu pemulihan ekonomi yang sudah jalan," terang FX Sugiyanto.

FX Sugiyanto menambahkan, target PAD Jateng tahun 2022 yang sebesar Rp14 triliun cukup realistis, mengingat kondisi ekonomi saat ini mulai mengalami perbaikan. Namun demikian, kenaikan PAD belum akan seperti pada masa normal, karena saat ini pandemi covid-19 masih ada.

"Kalaupun ada kenaikan mungkin tidak akan seperti kondisi yang sudah normal. Namun ini ada perbaikan karena roda ekonomi masyarakat sudah mulai bergerak," tandasnya.

Baca Juga:Kasus COVID-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 30.148, Jawa Tengah Sumbang 2.682

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini