Terduga Teroris di Kendal Sempat Tanyakan Pancasila ke Ustaz, Setelah Dijawab Malah Tak Pernah ke Masjid

Fakta mengejutkan justru terungkap dari sejumlah warga hingga perangkat desa tempat tinggal terduga teroris tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 25 Maret 2022 | 16:57 WIB
Terduga Teroris di Kendal Sempat Tanyakan Pancasila ke Ustaz, Setelah Dijawab Malah Tak Pernah ke Masjid
Rumah terduga teroris di Dusun Krajan, RT 003, RW 002, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. [Edi Prayitno/Ayosemarang.com]

SuaraJawaTengah.id - Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris berinisial DK (24) di Dusun Krajan, RT 003, RW 002, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, awal Maret lalu.

DK, diduga sebagai pendukung Daulah Islamiah Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

Fakta mengejutkan justru terungkap dari sejumlah warga hingga perangkat desa tempat tinggal terduga teroris tersebut.

Menurut Kadus Krajan, Ponidi, sosok DK dikenal pendiam, jarang keluar rumah dan tidak bicara jika tidak diajak bicara.

Baca Juga:Web Akpol Diretas Jadi Situs Judi Online, Peran HP yang Diduga Terlibat Jaringan ISIS

Padahal kedua orang tuanya, sosialisasinya ke masyarakat sangat baik, bahkan sering tahlilan dan aktif ke masjid.

“Beda dengan DK, anaknya. Kalau keluar rumah, paling ya, mencari rumput dan ke sawah membantu orang tuanya,” ungkap Ponidi melansir Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, Jumat (25/3/2022)

Dijelaksan, DK adalah anak tunggal pasangan suami istri A dan M serta lulusan salah satu SMK di Limbangan.

Orang tuanya bekerja sebagai petani, kebiasaannya sebelum wabah Covid-19 latihan memanah di samping rumahnya.

DK juga jarang sekali jamaah di masjid, termasuk sholat jumat. Dulu, kata Ponidi, DK, pernah ikut pengajian di masjid dan bertanya kepada ustadz, Pancasila itu apa, dan apa kegunaan sumpah jabatan. Ustadz pun, menjawab pertanyaan DK, seperti pada umumnya.

Baca Juga:Diamankan Densus 88 Diduga Terlibat Jaringan ISIS, Ini Peran dari HP

“Setelah itu, DK tidak pernah ke masjid,” kata Ponidi.

Ponidi mengaku sekitar sebulan sebelum DK ditangkap, ada seseorang yang tidak di kenal, mengawasi rumah DK. Orang itu, hampir setiap hari ada di kandang ayamnya, yang terletak di belakang rumah orang tua DK.

“Sekitar 1 bulan sebelum penangkapan, orang asing itu berada di kandang ayam saya, dan mengawasi rumah orang tua DK. Ia juga meminta keterangan kepada kurir barang, setiap ada pengiriman barang ke DK,” ujar Ponidi.

Orang asing itu, sering tanya kepada dirinya terkait aktivitas DK. Ia juga meminta keterangan kepada kurir barang, yang mengirim sesuatu ke DK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini