Resmikan Rendang Goes to Europe di Bali, Sandiaga Uno Disindir Ahli Kuliner: Masyarakat Minang Kecewa!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, meresmikan Rendang Goes to Europe pada Kamis (24/3/2022).

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 27 Maret 2022 | 11:45 WIB
Resmikan Rendang Goes to Europe di Bali, Sandiaga Uno Disindir Ahli Kuliner: Masyarakat Minang Kecewa!
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi Taman Nusa, Gianyar, Bali. [Foto : ANTARA/Naufal Fikri Yusuf ]

SuaraJawaTengah.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, meresmikan Rendang Goes to Europe pada Kamis (24/3/2022).

Namun kabar gembira ini membuat kecewa salah seorang ahli kuliner, akibat peresmian Rendang Goes to Europe yang tidak dilakukan di Sumatra Barat.

Ahli Kuliner dan penulis buku 'Rendang Traveler: Mengingkap Bertuahnya Rendang Minang dan Lagecy to The World - Minang Kabau - West Sumatra Rendang', Reno Andam Suri membagikan tanggapannya lewat akun Instagram @renoandamsuri.

Reno merasa keberatan dengan launching Rendang Goes to Europe di Bali. Menurutnya melihat acara Sandi membuat hati komunitas perendang Minang terlukai.

Baca Juga:Juara Lagi, Teco Beberkan Kunci Keberhasilan Bali United Menjadi Jawara Liga 1

"Bapak Menteri Sandiaga Uno dengan bangga meresmikan dan dukung acara ini. Malukah bikin launching itu di daerah kelahiran rendang? Kurang bergengsi? Kurang greget? Komunitas rendang kurang asik diajak kerja bareng? Berdiri sama tegak duduk sama rendah. Gak nampak di sini. Dimana posisi perendang Minangkabau? Adakah cerita hebat rendang Minang dihadirkan? Betapa hebatnya rendang sampai niat bikin pabrik di Bulgaria sampai launchingnya di Bali," ujarnya pada Jumat (25/3/2022).

Mendengar kabar akan ada berdirinya pabrik rendang di Bulgaria, membuat Reno turut bangga. Namun Ia sangat menyayangkan jika peresmian bukan dari kelahiran rendang.

"Aku bangga kalau rendang yang dikenal dari Minangkabau, Sumatra Barat dikenal banyak orang, bahkan sampai ke luar negeri. Sampai satu waktu, Ada langkah biasa dari Duta Besar Iwan Bogananta William Wongso membuat pabrik rendang di Bulgaria. Namun langkah luar biasa itu kemudian diluncurkan gegap gempita di Bali bukan di Sumatra," terangnya.

Reno mengatakan, Ia bukan bermaksud untuk menyalahkan Bali. Melainkan mempertanyakan ketidakterlibatan pemilik tuan rumah hajatan dalam peresmian.

"Apa jangan-jangan pemprov Sumatra Barat kurang support? Atau Komunitas Perendang, Uni-Uni dan Uda yang mengerti lebih dalam cerita rendang kurang asik diajak dalam acara besar ini?" Katanya.

Baca Juga:Menparekraf Sandiaga Uno: Konser Musik Sudah Bisa Digelar, Syaratnya Prokes dan Vaksin Lengkap

Selain itu, Reno juga menjelaskan rendang bukan sebetas makanan, namun memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Minangkabau.

"Wisatawan asing besok-besok taunya kalau mencari oleh-oleh rendang datanglah ke Bali," sindir Reno.

Kontributor: Sekar Wati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini