SuaraJawaTengah.id - Minyak goreng curah bersubsidi sebanyak 2.614 ton dari pemerintah pusat mulai didistribusikan di Provinsi Jawa Tengah melalui operasi pasar yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan selama satu hingga dua pekan ke depan.
"Selain di Jateng, minyak goreng curah subsidi ini juga akan didistribusikan di wilayah Yogyakarta. Dengan jumlah tersebut diperkirakan akan mencukupi kebutuhan minyak goreng di Jateng dan DIY selama satu hingga dua minggu ke depan," kata Direktur Komersial PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Andri Tanujaya dikutip dari ANTARA di Semarang, Kamis (8/4/2022).
PT PPI merupakan distributor minyak goreng curah bersubsidi yang ditunjuk oleh pemerintah pusat.
Andri Tanujaya mengakui jika pengiriman minyak goreng curah bersubsidi dari produsen di Kalimantan sempat mengalami keterlambatan karena faktor cuaca.
"Insya Allah setelah ini akan ada lagi kedatangan kapal yang berikutnya yang akan dijadwalkan sebelum lebaran akan datang lagi, mudah mudahan untuk distribusi atau stok untuk di Jawa Tengah ini sampai dengan lebaran ataupun setelah lebaran akan tercukupi dan akan aman," ujarnya.
Keterlambatan pengiriman minyak goreng curah bersubsidi di Jateng selama dua hari oleh distributor sempat membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo emosional karena dianggap menyusahkan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo mengakui adanya kelangkaan minyak goreng curah bersubsidi pada beberapa hari terakhir.
Menurut dia, hal itu terjadi karena tidak meratanya distribusi sehingga pihaknya meminta jajaran Disperindag di kabupaten/kota agar berkoordinasi dengan dengan kepolisian atau satgas pangan daerah setempat untuk mengawasi alur pendistribusian agar minyak goreng curah bersubsidi tepat sasaran.
"Minyak goreng curah bersubsidi ini nantinya akan disalurkan kepada masyarakat melalui operasi pasar dengan harga Rp14 ribu per liter," katanya.
Baca Juga:Perdana Bagikan BLT Minyak Goreng di Jambi, Begini Harapan Presiden Jokowi
Kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat Jatemg tiap bulan mencapai 33 juta liter atau sekitar 1 juta liter per hari.