SuaraJawaTengah.id - Volume kendaraan yang melintas di ruas tol Pejagan-Pemalang mulai mengalami lonjakan menjelang pemberlakuan one way atau satu arah. Sebanyak 50 ribu kendaraan sudah masuk ke Jawa Tengah melalui ruas tol bagian tol Trans Jawa itu.
Kepala Seksi Pelayanan Transaksi PT Pejagan-Pemalang Tol Road Deni Harjono mengungkapkan, volume kendaraan yang melintas di tol sudah mengalami lonjakan sejak H-6 Lebaran.
"Sampai H-5 kemarin jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol Pejagan-Pemalang sekitar 40 sampai 50 ribu kendaraan," kata Deni, Kamis (28/4/2022).
Deni memperkirakan jumlah kendaraan yang melintas dari arah Jakarta tersebut akan terus meningkat menyusul akan diberlakukannya sistem one way di ruas tol mulai 28 April 2022.
Baca Juga:Okupansi Kereta Api Terus Meningkat Signifikan Jelang Puncak Arus Mudik
"Hari ini one way mulai pukul 17.00-24.00. Jumlah kendaraan bisa sampai 50 sampai 60 ribu per hari," ucapnya.
Menurut Deni, dibandingkan pada arus mudik 2019, jumlah kendaraan diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 15 persen. Adapun puncak jumlah kendaraan diprediksi terjadi pada 29 April atau 30 April 2022.
"Saat arus mudik tahun 2019 hariannya ada sekitar 50 ribu kendaraan yang melintas. Puncaknya sekitar 80 ribu," ujar dia.
Salah satu pemudik, Erna Susanti (51) mengaku mengalami kemacetan sejak masuk tol Cikampek. "Macet parah sejak masuk tol Cikampek. Baru lancar mau masuk ke Tegal," ungkapnya saat ditemui di rest area KM 275 Penarukan, Kabupaten Tegal, Kamis (28/4/2022).
Erna berangkat dari Jakarta Rabu (27/4/2022) malam sekitar pukul 22.00. Dia baru tiba di ruas tol Pejagan-Pemalang sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga:Polda Lampung Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas Atasi Kemacetan di Jalur Mudik
"Waktu mau masuk ke Tegal kendaraan padat, tapi masih bisa jalan, lancar," ujar Erna yang akan mudik ke Kediri, Jawa Timur.
Sementara itu, pantauan di rest area KM 275 Penarukan, kondisinya tampak sudah didapati oleh kendaraan pemudik yang sedang beristirahat sejenak. Meski demikian, pengelola rest area belum sampai melakukan sistem buka tutup untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.
Kontributor : F Firdaus