Saat tiba di lokasi setengah jam kemudian, kedua kelompok warga sudah saling berhadap-hadapan. Personel Polres Magelang Kota dan Babinsa sudah berjaga di lokasi.
“Intinya warga Bogeman, Kelurahan Panjang, njogo kampungnya karena sudah terjadi kayak gitu. Saling punya rasa solidaritas,” kata Sonny.
Warga Bogeman yang berupaya masuk ke wilayah Nambangan berhasil dihalau polisi. Perwakilan warga kedua kampung kemudian bertemu dengan dimediasi oleh Kapolres Magelang Kota.
Selepas tengah malam warga membubarkan diri. Polisi melanjutkan berjaga hingga situasi dinilai sudah aman.
Baca Juga:15 Anak di LPKA Kelas II Yogyakarta Dapat Remisi Idul Fitri
Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan situasi di lapangan sudah kondusif. Kedua kelompok sudah menerima keputusan polisi untuk mencari pelaku pembacokan.
Menurut AKBP Yolanda untuk mencegah terulangnya kejadian kericuhan, patroli polisi akan diperketat di lokasi sekitar pertigaan Jalan Telaga Warna. Dia menolak menyebut lokasi tersebut sebagai wilayah rawan tawuran.
“Kalau menurut saya sih nggak ya. Semuanya kalau potensi masalah mau dimanapun itu akan menjadi potensi masalah selama masyarakat disana menganggap itu masalah," ungkapnya.
AKBP Yolanda menilai kebablasan solidaritas yang dilakukan warga Bogeman dengan mendatangi Kampung Nambangan. “Kalau menunjukkan rasa solidaritas ke kampung mereka, ya yang bisa jaga kampung masing-masing dari mereka. Bukan orang lain,” katanya.
Terjadi tawuran antara warga Kampung Bogeman dan Nambangan di pertigaan Jalan Telaga Warna. Tawuran warga yang terjadi di sekitar SDN 7 Gelangan itu sempat viral di media sosial.
Baca Juga:Tawuran Pecah di Tugu Manggis Jakbar, Warga: Banyak yang Bawa Celurit
Tawuran dipicu pembacokan warga Bogeman pada malam takbiran oleh orang tak dikenal yang diduga warga Kampung Nambangan. Sekitar pukul 21.00 WIB kedua kelompok bersenjata tajam dan batu terlibat saling serang petasan.