Soal Konsumsi Gorengan, Ahli Gizi: Tidak Dilarang, Tapi Diminimalisir

Makanan gorengan tidak dilarang, namun ahli gizi mengimbau masyarakat untuk meminimalisir makanan tersebut

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 13 Mei 2022 | 12:20 WIB
Soal Konsumsi Gorengan, Ahli Gizi: Tidak Dilarang, Tapi Diminimalisir
Ilustrasi Penjual gorengan. Makanan gorengan tidak dilarang, namun ahli gizi mengimbau masyarakat untuk meminimalisir makanan tersebut. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Sumber karbohidrat kompleks misalnya nasi merah, nasi putih ditambah agar-agar, oatmeal, sereal, kentang dengan kulitnya tetapi pastikan bersih karena kulit bisa membantu menambah serat dan roti gandum. Asupan karbohidrat kompleks meningkatkan asupan serat dan memperlama kerja makanan di lambung sehingga tubuh tidak cepat lapar.

Selanjutnya, cukupi kebutuhan lauk hewani sebagai sumber protein yang adekuat karena ini berkaitan dengan imunitas. Sumber protein bisa berasal dari lauk hewani seperti ikan, ayam, telur, daging sapi, serta lauk nabati misalnya tempe, tahu maupun kacang-kacangan.

"Dengan perbandingan lebih tinggi asupan protein hewani daripada lauk nabati 2:1," saran Elfina.

Di sisi lain, sayuran dan buah juga perlu ada dalam menu harian untuk memenuhi kebutuhan serat yang sebenarnya terkandung pula di dalam karbohidrat kompleks.

Baca Juga:5 Kesederhanaan Duta Sheila on 7, Traktir Gorengan hingga Nyanyi di Hajatan

Untuk makanan selingan atau camilan, dia menyarankan orang-orang memilih buah atau cokelat khususnya dark chocolate atau cokelat hitam karena rendah lemak jenuh dan gula. Usahakanlah menyantap makanan selingan ini dua kali atau tiga kali dalam sehari.

"Dengan pola seperti ini akan menghindari konsumsi snack atau camilan yang tinggi kalori, dengan membiasakan makan buah di jadwal snack," kata Elfina.

Dari sisi pengolahan makanan, sebaiknya batasi menggoreng makanan menjadi dua kali dalam seminggu. Orang-orang bisa membuat variasi pengolahan makanan seperti merebus dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak