Dukung Program Pemulihan Ekonomi, Borong Indonesia Berdayakan Warung Tradisional dan UMKM dengan Teknologi di Semarang

Borong Indonesia mulai masuk ke Jawa Tengah, mereka akan ikut serta membangkitkan ekonomi UMKM

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Mei 2022 | 13:02 WIB
Dukung Program Pemulihan Ekonomi, Borong Indonesia Berdayakan Warung Tradisional dan UMKM dengan Teknologi di Semarang
Country Manager Borong Indonesia Ronald Sipahutar (kanan) dan Direktur Utama PT Aneka Jaya Kwik Handoyo Sugiarto (kiri) melakukan penandatanganan MOU pemanfaatan platform Community Marketplace yang dikembangkan Borong untuk membantu pelaku UMKM di Semarang, Kamis (21/5/2022). [Dok Borong Indonesia]

SuaraJawaTengah.id - Marketplace kini menjadi pasar global yang mudah diakses oleh masayarakat sebagai calon pembeli maupun para pedagang. 

Adanya Teknologi dan digitalisasi membuat transaski jual beli kini menjadi mudah. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pun kini berani bersaing di tingkat global. 

PT Borong Indonesia (“Borong”) pun tak melewatkan hal itu. Bekerjasama dengan mitra distributor PT Aneka Jaya dan beberapa warung tradisional di wilayah Semarang, mereka akan ikut membangkitkan ekonomi pasca Pandemi melanda.

Country Manager Borong Indonesia, Ronald Sipahutar mengatakan, melalui kemitraan strategis ini Borong berharap para pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengembangkan usahanya serta berkontribusi sebagai roda penggerak dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi di Semarang dan sekitarnya.

Baca Juga:Duel Arema FC vs PSIS Semarang Bakal Jadi Bahan Analisis Pelatih Singo Edan

“Kami melihat warung tradisional sebagai potensi ekonomi masyarakat yang harus terus diberdayakan dan ditingkatkan daya saingnya mulai dari modifikasi model bisnis maupun pemanfaatan teknologi digital. Community Marketplace yang merupakan platform pertama di Indonesia berbasis decentralized marketplace adalah strategi Borong untuk membantu percepatan transformasi digital di sektor UMKM dengan tetap memperhatikan kearifan lokal,” kata Ronald dikutip dari keterangan tertulis Jumat (20/5/2022). 

Berbeda dengan kebanyakan marketplace berbasis centralized yang ada saat ini dimana pelaku usaha berskala besar, menengah dan kecil disatukan dalam sebuah platform yang sama sehingga mengakibatkan pelaku UMKM menjadi sulit berkembang. Menurutnya sistem decentralized marketplace dirancang Borong untuk menyasar target market yang spesifik dan berada di lingkungan sekitar.

Karena itu, decentralized marketplace lebih memungkinkan untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.  

Sementara itu, Kwik Handoyo Sugiarto, Direktur Utama PT Aneka Jaya mengatakan, menyambut baik kerjasama tersebut dan mendukung Borong dengan menjadi mitra distributor.

"Pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan transformasi digital, sebagai pelaku usaha kami harus mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang ada, termasuk perkembangan teknologi. Harapan kami platform rantai pasok terintegrasi dari Borong dapat membantu menyederhanakan proses distribusi, memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai transaksi dan omzet UMKM,” ucapnya. 

Baca Juga:Polda Jateng Ungkap Kondisi Terkini Warga Tambakrejo Semarang yang Tertembak Anggota Polisi

Berbagai kendala sering dihadapi pelaku usaha warung tradisional untuk bersaing dengan toko ritel modern; seperti terbatasnya variasi dan jenis barang yang dijual, kesulitan untuk mengakses ke distributor untuk membeli barang dengan harga kompetitif dan tantangan dalam menerapkan teknologi untuk meningkatkan kinerja usaha mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak