Disuruh Warganet Jelaskan Alasan Tolak Sistem Khilafah di Indonesia, Gus Nadir Beberkan Fakta Mengerikan Ini

Gus Nadir membeberkan fakta mengerikan soal sistem khilafah dengan menyuruh warganet itu untuk membuka sebuah kitab

Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 Mei 2022 | 13:09 WIB
Disuruh Warganet Jelaskan Alasan Tolak Sistem Khilafah di Indonesia, Gus Nadir Beberkan Fakta Mengerikan Ini
Potret Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. (Foto: NU Online)

SuaraJawaTengah.id - Sistem khilafah untuk diterapkan jadi dasar negara Indonesia masih sering diperbincangkan publik di media sosial.

Bagi mereka yang mendukung sistem ini menilai bahwasanya sistem khilafah mampu menyelesaikan persoalan bangsa seperti korupsi, dan masalah lainnya.

Kekinian, ada seorang netizen di twitter yang menyuruh tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir untuk menjelaskan alasannya menolak sistem khilafah.

"Bisakah anda menjelaskan apa ketakutan anda atau apa alasan terbesar kalian menolak sistem khilafah yang notabene peninggalannya nabi SAW. Kalau ada dan logis menjawab aku berhenti bicara tentang khilafah," kata seorang warganet dengan akun @janz**.

Baca Juga:Ngaku Stress Dukung MU, Ganjar Pranowo Ditawarin Gus Nadir Jadi Fans Liverpool: Udah dapat 2 Piala

Mengetahui pertanyaan itu, Gus Nadir pun langsung membeberkan fakta mengerikan soal sistem khilafah dengan menyuruh warganet itu untuk membuka sebuah kitab.

"Bacalah di kitab Thabari, Ibn Katsir, Suyuthi dan Ibn al-Atsir bagaimana pertumpahan darah, korupsi, negara bangkrut di masa khilafah, bro @janz** akhirnya bubar," balas Gus Nadir.

Dosen hukum di Monash University ini mengatakan jika sebagian umat muslim ngotot ingin memperjuangkan sistem khilafah. Gus Nadir khawatir akan banyak perang saudara antar suku di Indonesia.

"Kalau mereka yang keislamannya lebih baik saja mengalami hal tersebut. Apalagi kalau khilafah balik lagi. Pasti perang saudara," tegasnya.

Sontak saja cuitan Gus Nadir itu pun langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan ragam tanggapan.

Baca Juga:Sindir Politisi yang Mendadak Heboh Bela Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura, Gus Nadir: Nyari Simpati?

"Kalau kembali yang sistem khilafah lagi, yang bertikai bukan lagi partai politik, tapi kubu HTI vs FPI vs IM vs Daulah, dll," ujar akun @Chairul86**.

"Makanya baca, baca, baca, biar gak taklid buta, HTI sudah dilarang di beberapa negara. Kenapa makhluk ini masih ngotot juga," tulis akun @tok_**.

"Khilafah butuh akhlak dan aqidah rakyat yang baik sesuai alquran dan sunnah Rosullulloh. Dengan pemahaman seperti para shahabat bukan cuma simbol-simbol khilafah tapi akhlaknya masih seneng korupsi, caci maki muslim lain bahkan pemimpin," ungkap akun @Surono**.

"Lagian nabi saw tidak meninggalkan khilafah. Warisan nabi adalah Al-Quran dan hadis. Para sahabat berijtihad dan bermusyawarah menentukan kepemimpinan pasca nabi," sahut akun @bagusmus**.

"Menambahi gus, suruh baca juga kitabnya Imam Mawardi Ahkam al-sulthaniyah. Terdapat redaksi "siyasatu al-ummah mabniyatun 'ala 'qidatiha", bahwa dalam hal bentuk atau sistem negara tergantung pada konsensus atau nilai luhur negara tersebut. Selebihnya suruh baca sendiri tuman," timpal akun @Ghufron**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini