Panas! Profesor Sulfikar Amir Tuding Gus Nadir Normalisasi Rasisme Lewat Guyon

Ucapan Megawati yang dianggaprasisadalah soal ucapan kopi susu yang diduga merujuk pada warna kulit orangPapuayang lebih hitam.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 24 Juni 2022 | 16:00 WIB
Panas! Profesor Sulfikar Amir Tuding Gus Nadir Normalisasi Rasisme Lewat Guyon
Potret Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. [Foto: NU Online]

SuaraJawaTengah.id - Guyonan Ketua Umum PDI-Peruangan Megawati Soekarnoputri mengenai ke-Indonesiaan orang Papua masih menjadi perdebatan panjang oleh berbagai pihak.

Ucapan Megawati yang dianggap rasis adalah soal ucapan kopi susu yang diduga merujuk pada warna kulit orang Papua yang lebih hitam.

Meski disampaikan dengan nada bercanda, ucapan rasis ini tetap menuai kecaman. Apalagi ucapan itu diikuti dengan pernyataan bahwa orang Papua hitam-hitam. 

Salah satunya perdebatan antara dua akademisi Profesor Sulfikar Amir dan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.

Baca Juga:Megawati Katakan PDIP Masih Menghitung untuk Usung Capres, Puan Menimpali: Pakai Kalkulator Ya

Profesor Sulfikar Amir bahkan terang-terangan menyebut Gus Nadir mengajak normalisasi rasisme melalui candaan.

"Rasisme itu sering banget dibungkus dengan guyon. Dan guyonan itu yang menormalisasi sikap rasis. Remember jim crow?," katanya melaui twitter pribadinya @sociotalker, Jumat (24/6/2022).


 "Can't believe that prof @na_dirs condone this racist guyonan," ujarnya.

Ia pun tak habis pikir, kenapa Gus Nadir menganggap rasisme sebagai candaan, padahal tahu polarisasi di Indonesia kian parah.

"Sudah tahu polarisasi makin parah, ini malah ngajakin normalisasi guyon rasis hanya karena yang berguyon ketua parpol besar," ucapnya.

Baca Juga:Ketum PDIP Megawati: Sekarang Saya Dapat Julukan Si Cantik

Usut punya usut, sikap keras Sulfikar terhadap Gus Nadir karena ia tidak terima dituduh kritikannya terhadap Megawati hanya ingin membuat keributan.

"Saya mengkritik guyonan rasis Megawati, tapi anda menuduh saya mau bikin ribut," ungkapnya.

"Megawati yang bikin guyonan yang melanggar prinsip keberagaman, tapi anda nuduh saya yang bikin situasi tidak enak," tambanya.

Namun akhrinya ia kehilangan semangat berdebat tatkala tahu cuitannya itu hanya direspon oleh admin Gus Nadir.

"Kalo cuma admin yang respons, udalah gak mutu," pungkasnya.

Sontak utas Profesor Sukfikar Amir itu pun mendapat beragam tanggapan dari Warganet.

"Coba diselesaikan di spaces. Pengin denger debat tentang ini, terutama dari admin Gus Nadhir," ujar akun @al****.

"Aksinya dibiarin (mungkin gak berani ngeritik), reaksinya yang dipermasalahkan. Kalo menyangkut pihak-pihak tertentu SOP-nya emang gitu kali Prof," ungkap akun @re****.

"Enak bener ya, sering blunder tp admin mulu pembelaanya," kata akun @ju****.

"Saya sepakat denganmu prof @sociotalker. Asli nggak mutu adminnya. Logikanya diputer-puter," tulis akun @0x****.

Kontributor: Sakti Chiyarul Umam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini