SuaraJawaTengah.id - Seorang wanita penjual nasi berinisial SP (27), warga Desa Karangpule, Kecamatan Sruweng, Kebumen, meninggal dunia dengan penuh luka, Jumat (24/6/2022) dini hari.
Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui baru saja pamit hendak buang air kecil di Kelurahan Karanganyar Kabupaten Kebumen.
Nahas, korban ditemukan bersimbah darah di samping mushala di Jalan Revoulusi Karanganyar, di sebelah barat palang pintu rel kereta api (KA).
Melansir Suarabaru.id--jaringan Suara.com. Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin saat dikonfirmasi mengungkapkan, ada dugaan pencurian dengan kekerasan dalam kasus tersebut.
Baca Juga:Hasil Investigasi Komdis PSSI Terkait Tewasnya Dua Bobotoh di GBLA, Sejumlah Fakta Terkuak
Perempuan malang itu pertama kali ditemukan oleh calon suaminya DS (31), sesaat komunikasi melalui sambungan telepon terputus, sekitar Pukul 00.30 WIB, Jumat (24/6/2022).
Saat keduanya berkomunikasi, tiba-tiba sambungan telepon terputus, serta korban sempat teriak dan mengaduh kesakitan.
“Kasus ini masih kita selidiki. Ada dugaan pencurian dengan kekerasan dalam kasus itu,”jelas AKBP Burhanuddin didampingi Kasat Reskrim AKP Kadek Pande Apridya Wibisana .
Setelah sambungan telepon terputus, saksi yang curiga mendatangi korban di warung angkring tempatnya berjualan.
Saat di warung angkring rupanya korban tidak ada, lalu pencarian dilanjutkan ke Mushala At Taqwa, karena sempat meminta ditemani buang air melalui sambungan telepon tadi.
Baca Juga:Warung Nasi Padang di Mengwi Tetap Pertahankan Harga Meski Harga Cabai Mahal
Rintihan dari arah pekarangan depan mushola, menuntun DS ke tempat korban tergeletak dengan posisi tertelungkup berlumuran darah di bawah pohon pisang.
Karena parahnya luka yang diderita, korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 03.10 WIB saat mendapatkan penanganan medis di RS PKU Muhammadiyah Sruweng.
“Kita menemukan kapak di TKP, tapi kita belum bisa memastikan apakah alat itu yang digunakan untuk membunuh korban,” ungkap AKP Kadek.
Kasat Reskrim AKP Kadek menambahkan, saat ini mayat korban tengah di autopsi di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Banyumas guna kepentingan penyelidikan.