Berkah Liga Sepak Bola, Pedagang Minuman di Stadion Moch Soebroto Sekolahkan Anak Hingga Perguruan Tinggi

Penjualan minuman ringan di sekitar Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang kecipratan rejeki saat dipakai sebagai markas tim-tim liga 1

Budi Arista Romadhoni
Senin, 25 Juli 2022 | 21:21 WIB
Berkah Liga Sepak Bola, Pedagang Minuman di Stadion Moch Soebroto Sekolahkan Anak Hingga Perguruan Tinggi
Lapak minuman ringan milik Sugeng Susanto di dekat pintu masuk kompleks Gelanggang Olah Raga Sanden, Kota Magelang. Stadion Moch Soebroto dijadikan home base Persis Solo pada minggu pertama Liga 1. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Penjualan minuman ringan di sekitar Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang kecipratan rejeki. Stadion dijadikan sebagai home base Persis Solo pada pekan pertama Liga 1.

Sugeng Susanto, salah seorang pedagang minuman dan rokok di sekitar Stadion Moch Soebroto mengaku senang, perhelatan sepak bola kembali di digelar di sini.

"Rame di sini kalau ada pertandingan sepak bola. Pendapatan nggak mesti sih. Tapi kalau rame (seperti sekarang) Rp200 ribu sampai Rp300 ribu bisa dapat," kata Sugeng kepada SuaraJawaTengah.id, Senin (25/7/2022).

Di lokasi ini Sugeng menjual beraneka minuman ringan, permen, dan rokok. Dia bersama istrinya membuka lapak berdagang semi permanan tak jauh dari pintu masuk kompleks Gelanggang Olah Raga Sanden, Kota Magelang.

Baca Juga:Jersey Tambalan RANS Nusantara FC Jadi Sorotan di Laga Perdana Liga 1, Netizen: Ini Tim Sultan?

Baru sekitar 5 menit nongkrong di lapak Sugeng, terhitung sudah ada sekitar 5 orang yang membeli air mineral, rokok, dan teh kemasan. "Biasanya sama (jualan) kuliner. Tapi ini yang datang kan anak-anak muda dan remaja."

Menurut Sugeng supporter pertandingan sepak bola yang mayoritas anak muda, kurang suka jajan makanan iseng seperti sosis bakar, kebab, atau burger. "Yang paling laku ya rokok."

Jika tidak ada pertandingan sepak bola, Sugeng biasanya jualan berkeliling. Mendatangi acara keramaian yang diadakan masyarakat seperti jatilan, brodut, atau organ tunggal.

Sugeng termasuk pemain lama. Sejak tahun 1988 dia mulai berjualan di terminal Secang, Magelang.

"Saya sudah mulai jualan tahun 1988. Tapi dulu di terminal Secang. Aqua itu harganya dulu masih Rp 200," ujar Sugeng mengingat awal berjualan beraneka minuman ringan.

Baca Juga:Profil Fariq Hitaba, Wasit yang Dikritik Pelatih Persija Thomas Doll

Meski kelihatannya sepele, ternyata modal membuka usaha ini lumayan besar. Sugeng mengaku membelanjakan sekitar Rp10 juta untuk mememuhi lapak jualannya.

Modal paling besar untuk membeli rokok dan menyiapkan tenda jualan. Tidak seperti tenda pedagang lain yang biasanya hanya menggunakan terpal biasa, Sugeng menggunakan tenda portabel yang bisa dibongkar pasang dengan cepat.

Meski modalnya terbilang besar, keuntungan dari berjualan minuman ringan lumayan menjanjikan. Sebelum kick off laga Persis Solo melawan Dewa United, Sugeng mengaku sudah mendapat keuntungan kotor Rp500 ribu.

"Modal kurang lebih Rp10 juta. Itu buat modal rokoknya kan besar ya. Sekarang ini Rp500 ribu sudah dapat. Tapi (keuntungan) kotor ya."

Dari berjualan minuman ringan, rokok, dan permen, Sugeng bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang pendidikan diploma.

Anak pertamanya saat ini bekerja sebagai ahli gizi di salah satu rumah sakit di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Anak keduanya sedang menunggu wisuda dari Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo.

Dia berharap pertandingan sepak bola baik Liga 1 maupun Liga 2 bisa digelar di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang. Dengan begitu, cita-citanya untuk menyekolahkan kedua putrinya hingga jenjang S1 bisa terwujud.

"Senang kalau liga sudah mulai lagi dan Stadion Moch Soebroto dipakai lagi. Harapan saya Liga 1 dan Liga 2 bisa main di sini. Wah seneng. Buat bayar sekolah. Besok kan (anak-anak) mau S1 juga," ujar Sugeng.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini