SuaraJawaTengah.id - Cerita keberhasilan koperasi di Cilacap dalam mengelola TPI dan meningkatkan capaian hasil membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sumringah. Menurutnya itulah contoh manfaat koperasi bagi rakyat.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri dan membuka acara peringatan Hari Koperasi Hybrid Expo Jawa Tengah 2022 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (26/7/2022). Koperasi tersebut saat ini beranggotakan 8.441 nelayan di wilayah Cilacap.
"Kami dipercaya oleh pemkab untuk mengelola TPI. Alhamdulillah dibawah kelola kami, capaian hasilnya setiap tahun meningkat," kata Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto saat acara.
Untung mengatakan, KUD-nya telah mengelola TPI sejak tahun 2009. Untung menyebut, koperasinya merupakan satu-satunya yang diberikan kepercayaan oleh pemda untuk mengelola TPI.
Baca Juga:Diiringi Sumpah Palapa, Petani Tebu di Dompu Beri Dukungan untuk Ganjar
"Produksi hasil tangkapan meningkat. Alhamdulillah pada tahun 2009 hanya produksi Rp 20-22 miliar, setelah dikelola koperasi produksinya tertinggi pernah sampai Rp 93 miliar," ujar Untung yang langsung diapresiasi Ganjar.
Saat ini, kata Untung, ada delapan kelompok nelayan di bawah naungan KUD Mino Saroyo. Komoditas utamanya antara lain ikan layur, tuna, cakalang dan udang.
"Nah begini bagus, koperasinya betul-betul manfaat dan mensejahterakan nelayan," kata Ganjar.
Ditemui usai acara, Ganjar mengatakan perkembangan koperasi di Jawa Tengah cukup baik. Koperasi saat ini, kata Ganjar harus beradaptasi dengan perubahan jaman. Pemerintah juga terus mengupayakan pendampingan serta fasilitasi kepada koperasi.
"Nah yang baik-baik sedang kita pamerkan juga di acara ini, betul-betul kerajinan yang bagus-bagus, yang bisa ditampilkan tapi butuh dikurasi, diedukasi, difasilitasi agar mereka bisa naik ke skala yang lebih besar," ujarnya.
Baca Juga:Majukan Generasi Muda Indonesia, Sahabat Ganjar Gelar Lomba Kejuruan Bagi SMK TKJ
Ganjar mencontohkan Kopinkra Batur Jaya di Kabupaten Klaten. Salah satu binaannya memproduksi rem untuk kereta api dan pernah dipakai oleh PT. KAI.
"Tapi sekarang KAI pakai dari Australia, nah saya minta nanti kai belinya yang klaten dong, ini yang coba kita dorong," ujarnya.
Ganjar berharap seluruh pihak bisa menggunakan lebih banyak produk lokal terutama yang dibuat oleh UKM binaan koperasi. Di sisi lain, Ganjar juga terus mendorong pemerintah daerah terus mendukung koperasi dengan yang membina umkm.
"Sehingga bisa masuk e-katalog lokal sehingga bisa kita beli juga dari mereka. Nah kalau sudah seperti itu mereka tergabung di koperasi, bagus, maka mensejahterakan anggotanya," tandasnya.