SuaraJawaTengah.id - Upaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) membuahkan hasil. Kini 54 WNI yang disekap di Kamboja tersebut akan dievakuasi oleh pemerintah.
Hal itu diungkapkan salah satu TKI yang disekap di Kamboja bernama M Effendy. Ia mengaku berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Sementara proses evakuasi mas, terima kasih atas atensi teman-teman semua," kata Effendy saat dihubungi Suara.com Sabtu (30/7/2022).
Ia mengaku telah diperlakukan tidak menyenangkan dan tidak bisa keluar dari Perusahaan tempatnya bekerja.
Baca Juga:Jadi Korban Penyekapan, Para TKI Tak Bisa Pulang, Ganjar Pranowo Sudah Pastikan Keadaan Mereka
"Di sekap tidak bisa keluar dr perusahaan," tulisnya dari pesan WhatsApp.
Namun demikian ia saat ini bakal dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia untuk pulang ke tanah air.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah memastikan secara langsung kondisi puluhan Tenaga Kerja Indonesia yang diduga mengalami penyekapan dan korban penipuan kerja di Kamboja.
Ganjar mengatakan saat ini mereka dalam kondisi baik dan ada satu yang sedang sakit.
Kondisi para TKI itu dipastikan sendiri olehnya secara daring melalui panggilan video.
Baca Juga:Data Terbaru WNI yang Disekap di Kamboja Bertambah Menjadi 60 Orang
"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, begitu, kondisinya baik-baik semua ada satu yang sakit," ujar Ganjar (29/7/2022).
Dari hasil pengecekan langsung itu, Ganjar mengatakan situasi mereka cukup baik. Ganjar juga bisa melihat satu persatu wajah dan kondisi para TKI.
"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak dalam sekapan dan saya lihat wajahnya. Tidak ada yang, maaf, nyonyor-nyonyor (babak belur) itu nggak ada. Bahwa ada yang sakit masih bekerja dan sebagainya itulah yang saya minta untuk di-assesment," ujarnya.
Untuk itu Ganjar memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah untuk proaktif dan mengecek langsung kondisi para TKI tersebut.
"Kemarin bilang nanti masih akan diperiksa, saya bilang nggak, suruh turun ke lokasi, suruh ngecek betul apa yang terjadi sambil itu kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tegasnya.
Di samping itu, koordinasi dengan KBRI setempat juga dilakukan untuk menghubungkan dengan perusahaan terkait.