Faktor lainnya yang diperhatikan oleh perusahaan ini adalam memastikan bisnis yang berjalan berdampak positif terhadap masyarakat serta lingkungan lewat transisi ke kendaraan listrik hingga meningkatkan keragaman, kesetaraan dan praktik inklusi dalam perusahaan.
"Mitra driver selalu jadi prioritas kami, maka ada inisiatif untuk mendukung mereka semakin berdaya," kata Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo.
Pergeseran tren
Menurut Rubi, mobilitas berangsur-angsur membaik dan kembali normal pada 2022. Semakin banyak orang yang pergi ke kantor, pusat perbelanjaan dan menggunakan layanan transportasi publik seperti biasa. Ada pergeseran kebutuhan masyarakat, di mana orang-orang butuh layanan yang lebih cepat dan tepat waktu.
Baca Juga:Pelaku Ekraf Aceh Besar Didorong Maksimalkan Strategi Pemasaran Digital
"Dari tren itu, kami luncurkan jaminan tepat waktu, berusaha memastikan pelanggan dapat mitra driver terbaik dalam waktu relatif singkat," ujar Rubi, menambahkan pengguna akan dapat voucher untuk perjalanan berikutnya bila pengemudi terlambat menjemput dari waktu estimasi.
Jaminan tepat waktu tersebut adalah komitmen jangka panjang perusahaan yang sudah memiliki 2,6 juta mitra pengemudi untuk menciptakan pengalaman mobilitas paling baik bagi pelanggan, tutur dia.
Dari sisi fitur GoFood, Gojek memakai teknologi rekomendasi berbasis personalisasi data agar pelanggan bisa melihat rekomendasi kuliner terdekat dari lokasinya, restoran yang populer, sampai rekomendasi sesuai preferensi.
Tersedia pula fitur Pickup untuk konsumen yang memilih untuk mengambil sendiri ke restoran pilihannya, fitur Ongkos Parkir yang mempermudah pengemudi bila sungkan meminta tambahan uang parkir di luar harga makanan dan ongkos kirim.
Keamanan
Baca Juga:Ajang Pencarian Pahlawan Digital UMKM Kembali Digelar
Dalam praktik layanan transportasi, upaya untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual turut menjadi perhatian. Keamanan mitra pengemudi dan pelanggan diupayakan juga lewat pelatihan anti kekerasan seksual untuk mencegah dan mengurangi angka kekerasan seksual di tengah masyarakat.
Lewat pelatihan ini, diharapkan mitra pengemudi bisa kian paham tentang cara mencegah terjadinya kekerasan seksual, serta terciptanya budaya aman dan nyaman untuk pengguna layanan. Mitra pengemudi dapat pelatihan untuk memahami definisi dan bentuk kekerasan seksual serta dampak terhadap korban, juga diajari cara merespons saat melihat kekerasan seksual di ruang publik.
Rubi mengatakan, laporan pelecehan seksual yang dialami konsumen maupun mitra pengemudi akan ditindaklanjuti. Pihaknya akan menawarkan pendampingan, bantuan perawatan hingga pemulihan fisik dan psikis untuk korban bila diperlukan serta mengambil langkah tegas terhadap terduga pelaku.
"Kami mengimbau pengguna mitra atau pelanggan untuk memanfaatkan tombol darurat di aplikasi Gojek atau langsung menghubungi call center bila temukan pelanggaran yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap layanan kami."