"Jalan di TPU ini dulu masih tanah merah, kalau hujan deras jalan itu seperti sungai. Nah di sana biasanya warga mencari emas itu," terangnya.
Dikatakannya pada 1980 an, pemburu emas tak lagi memadati kawasan TPU Bergota.
"Sampai sekarang tidak ada lagi yang menemukan butiran emas. Warga percaya emas itu simpanan leluhur Bergota yaitu Nyai Brintik, yang disimpan di suatu tempat," jelas Sukijo.
Kepercayaan warga mengenai adanya emas simpanan Nyai Brintik, juga diturunkan oleh Ari Kumalasari (45), juru kunci Makam Nyai Brintik yang ada di Kompleks Bergota.
Baca Juga:S1 Pariwisata Gelar Penamaman Mangrove, Prof Sudharto : Ini Kesempatan USM Mengembangkan Ecotourism
Ari menerangkan, terdapat gentong besar berisi emas yang disimpan di suatu tempat di TPU Bergota.
"Hal itu juga pernah diceritakan kakek saya, bahkan kakak ipar saya juga pernah ikut mencari dan dapat emas sebesar butiran jagung," katanya.
Dari keterangan Ari, gentong besar berisi emas pernah ditemukan di TPU Bergota, namun dibawa oleh petugas berwajib.
"Dari penuturan almarhum orang tua saya gentong itu diamankan Polisi. Entah benar atau tidak, tapi sampai sekarang saya tidak pernah melihat gentong berisi emas itu," imbuhnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Baca Juga:USM - Pemkot Semarang Gelar Kerja sama Bidang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi