Soroti Kasus Tewasnya Santri di Gontor, Gus Nadir Ingatkan Pihak Pesantren: Jangan Sampai Kena Sindrom Sambo

Tokoh muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen turut angkat bicara mengenai tewasnya santri Gontor yang diduga jadi korban penganiayaan

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 07 September 2022 | 08:50 WIB
Soroti Kasus Tewasnya Santri di Gontor, Gus Nadir Ingatkan Pihak Pesantren: Jangan Sampai Kena Sindrom Sambo
Potret Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. (Foto: NU Online)

Saat jenazah AM tiba di rumah duka di Palembang pada Selasa, 23 Agustus 2022, ibu korban memaksa untuk membuka peti jenazah dan melihat pada bagian tubuh anaknya itu seperti tidak dalam kondisi menunjukkan sakit yang dimaksud.

Hingga akhirnya Senin (5/9) kemarin pihak Gontor menyampaikan kepada publik pernyataan maaf dan mengakui ada dalam pengantaran jenazah tersebut tidak sesuai fakta, serta mengakui ada dugaan aksi kekerasan di lingkungan pesantren yang berdampak pada korban AM," kata Titis.

Menurut Titis, pihak keluarga sangat menyesalkan sikap inkonsistensi dari pihak Pondok Modern Darussalam Gontor karena sudah mengetahui peristiwa kekerasan tersebut, namun tidak menjelaskan kejadian sebenarnya kepada keluarga korban. Justru menerbitkan surat keterangan kematian pada 22 Agustus 2022 yang menyatakan santri AM meninggal dunia karena sakit.

Sementara itu, ibu korban AM, Soimah, berharap pihak keluarga mendapat kejelasan mengenai peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami anaknya. Keluarga juga berharap kasus kekerasan terhadap santri tersebut menjadi yang terakhir dan jangan sampai terulang kembali di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.

Baca Juga:Olah TKP di Ponpes Gontor, Polisi: Ada 50 Adegan Prarekonstruksi

"Cukup pada anak saya, jangan sampai terulang. Saya ingin dunia pendidikan jangan ada perbuatan (kekerasan) fisik. Terkait proses hukum, semua saya serahkan ke pengacara kami, kondisi saya masih syok," kata Soimah yang juga berprofesi sebagai wartawati di Kota Palembang.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak