Nelayan Pantai Sendangbiru Kembali Gunakan Kapal Tradisional, Mereka Harapkan Dispensasi Pembelian BBM

Yonatan mengatakan nelayanberharap kepada pemerintah dapat memberikan dispensasi terkait kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

Siswanto
Rabu, 28 September 2022 | 15:51 WIB
Nelayan Pantai Sendangbiru Kembali Gunakan Kapal Tradisional, Mereka Harapkan Dispensasi Pembelian BBM
Ilustrasi nelayan tradisional. (pixabay)

SuaraJawaTengah.id - Untuk menyiasati pembengkakan pengeluaran akibat sulit mendapatkan BBM, sebagian nelayan di Pantai Sendangbiru, Kabupaten Melang, kembali menggunakan perahu tradisional untuk mencari ikan.

Kepala Desa Tambakrejo Yonatan Saptoes mengatakan nelayan yang mengganti kapal mereka menjadi kapal tradisional mayoritas nelayan yang selama ini menggunakan kapal kecil atau yang menggunakan bahan bakar pertalite dan pertamax.

“Selain harga BBM jenis pertalite naik. Pertamina juga membatasi jumlah pembelian pertalite dan tidak boleh menggunakan jerigen,” katanya dalam laporan Beritajatim, hari ini.

Yonatan yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa se-wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan menjelaskan  nelayan kecil sekali berlayar dapat menghabiskan BBM sebanyak 50 liter untuk jarak tempuh hingga belasan mil menuju laut lepas.

Baca Juga:Sempat Ditangkap Petugas di Malaysia, Satu Nelayan Kepri yang Nyasar Melaut Akhirnya Dipulangkan

Yonatan mengatakan nelayan berharap kepada pemerintah dapat memberikan dispensasi terkait kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

Yonatan menyebut untuk membeli pertalite dan pertamax di SPBU terdekat di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, nelayan harus menempuh jarak sekitar 28 kilometer.

“Di SPBU sekarang juga tidak diperbolehkan membeli menggunakan jerigen. Berbeda dengan solar, biasanya diantar ke koperasi nelayan di sini,” kata dia.

Yonatan menjelaskan kondisi nelayan akhir-akhir ini. Dia menyebut jumlah kapal nelayan yang dipakai untuk melaut sekarang berkurang hampir 50 persen.  

“Sebelumnya kalau jumlah kapal nelayan di sini mencapai ratusan dengan jumlah nelayan sebanyak ribuan, itu ditambah kapal para pendatang,” kata dia.

Baca Juga:Sulitnya Nelayan di Lampung Timur Mendapatkan Solar karena Terbentur Birokrasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini