Soroti Tragedi Kanjuruhan, Mantan Dokter PSIS Semarang Sebut Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian

Mantan Dokter PSIS Semarang, Mufidah turut menyoroti tragedi kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang

Budi Arista Romadhoni
Senin, 03 Oktober 2022 | 07:34 WIB
Soroti Tragedi Kanjuruhan, Mantan Dokter PSIS Semarang Sebut Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian
Dokter Mufidah kini juga menjadi bintang bagi suporter PSIS Semarang. Kehadirannya menjadi sorotan tersendiri bagi para pendukung sepak bola. [Instagram/@pipitamory]

Bahkan ia menilai bahwa tragedi di kandang Singo Edan julukan Arema FC tersebut sebagai bentuk aksi pembantaian.

"Kalau di Peru itu kecelakaan, bencana karena tribun jatuh. (Sedangkan) di Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang meninggal, banyak anak kecil," ujarnya.

Terkait advokasi bagi korban, lanjut dia, pihaknya juga telah menggandeng kuasa hukum atau pengacara.

"Kami akan terus mengawal proses hukum dan mendorong keadilan ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.

Baca Juga:Aremania soal Tragedi Kanjuruhan: Ini Pembantaian, Ditembaki Gas Air Mata, Pintu Ditutup

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak