Bocah Muntilan Penerima Kursi Roda Listrik dari Gubernur Ganjar, Kini Bisa Ikut Teman-temannya ke Musala

Kholilurrohman bocah penerima kursi roda listrik dari Gubernur Ganjar Pranowo adalah penderita Cerebral Palsy yang terlahir prematur. Rajin mengaji dan hafal juz 30 Al Quran

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 12:51 WIB
Bocah Muntilan Penerima Kursi Roda Listrik dari Gubernur Ganjar, Kini Bisa Ikut Teman-temannya ke Musala
Kholilurrohman mencoba kursi roda listrik pemberian Gubernur Ganjar Pranowo. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Kholilurrohman bocah penerima kursi roda listrik dari Gubernur Ganjar Pranowo adalah penderita Cerebral Palsy yang terlahir prematur. Rajin mengaji dan hafal juz 30 Al Quran. 

Kholilurohman saat ini duduk di bangku kelas VI SD Negeri Gunungpring 3, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Sejak bayi, Maman -begitu Kholilurohman biasa dipanggil- menghabiskan banyak waktu untuk menjalani terapi dari rumah sakit ke rumah sakit.

"Dulu lahir prematur dan pernah sakit panas tinggi. Kejang-kejang juga," kata Khoiriyah, ibu Maman saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/10/2020) sore.   

Baca Juga:Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden, Relawan Berharap Partai Besar Ikuti Jejak PSI

Maman lahir 14 Maret 2010, saat kandungan Khoiriyah baru memasuki usia 6 bulan. Bayi Maman lahir dengan bobot hanya 14 ons dan harus menjalani perawatan di inkubator.

Cobaan Khoiriyah belum selesai. Maman terserang sakit panas tinggi saat menginjak usia 8 bulan.

Setelah itu Khoiriyah mulai curiga kondisi bayinya tidak normal seperti bayi-bayi lainnya. "Setelah itu nggak ada perkembangan (geraknya). Bisanya cuma tengkurep."

Kondisi semakin parah saat Maman yang berusia 1,5 tahun diserang kejang-kejang. Maman dilarikan ke rumah sakit yang hasil diagnosa dokter justru membuat Khoiriyah ketakutan.

"Dokter bilang ini umpana nanti malam muntah-muntah, harus segara dibawa ke rumah sakit. Ini kejar-kejaran dengan malaikat (maut)," kata Khoiriyah menirukan ucapan dokter yang merawat anaknya.

Baca Juga:PSI Klaim Ganjar Sampaikan Terima Kasih "Bro dan Sis" Usai Diusung Jadi Capres 2024

Belakangan Maman didiagnosa menderita Cerebral Palsy atau lumpuh otak yang menyebabkan gangguan gerak. Kaki dan tangan Maman kaku serta kemampuan berbicaranya terganggu.

Saat kami menemui Maman di rumahnya di Dusun Bintaro, Desa Gunungpring, Muntilan, bocah itu sedang duduk di teras membuat layang-layang bersama beberapa orang temannya.

"Alhamdulillah Maman punya banyak teman main di rumah dan di sekolah. Kalau ada yang kadang nakal, ya wajar namanya juga anak-anak."

Setiap hari Khoiriyah mengantar Maman ke SD Gunungpring 3 yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumah. Sejak TK, Maman bersekolah di sekolah umum. Bukan di sekolah luar biasa (SLB) untuk penyandang disabilitas.

Sebelum diberi motor bekas oleh salah seorang tetangga, Khoiriyah mengantar Maman ke sekolah menggunakan sepeda roda tiga. Sepeda itu dimodifikasi sehingga berfungsi layaknya kursi roda yang dapat didorong.

Saat tiba disekolah, Khoiriyah menggendong Maman hingga ke bangku kelas. Tanpa kursi roda, Maman tidak bisa pergi kemana-mana selain berdiam diri di bangkunya. “Kalau mau jajan titip sama teman.”  

Meski terbatas bergerak, Maman termasuk anak yang aktif. Pulang sekolah dia ikut pendidikan agama di madrasah diniyah tak jauh dari rumahnya.

Menjelang maghrib Maman ikut shalat berjamaah di mushola dan baru pulang selepas Isya. Khoiriyah yang setiap hari mengantar anaknya pulang pergi dari rumah ke madrasah diniyah dan mushola.

Sering dia harus membopong Maman jika kebetulan tempatnya belajar berada di lantai 2. Seperti saat Maman mewakili madrasahnya mengikuti lomba menghafal Al Quran.  

"Hari Minggu itu (2 Oktober 2022) ada Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) se-Kabupaten Magelang. Ditunjuk dari sekolah (madrasah diniyah) untuk mewakili."

Kebetulan tempat lomba berada di lantai atas. Terpaksa Khoiriyah menggendong Maman naik-turun tangga.

Tapi pengorbanan ibu berusia 44 tahun itu tidak sia-sia. Maman berhasil juara 3 lomba menghafal juz 30 Al Quran.

Kehadiran Maman yang memiliki keterbatasan fisik di lomba tersebut mengundang perhatian banyak orang. Foto dan informasi soal Maman akhirnya sampai ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar mengundang Maman ke Kantor Gubernur pada 3 Oktober 2022. Di situ dia ditawari kursi roda listrik yang akan memudahkannya beraktifitas.      

"Biar bisa ngikutin itu teman-teman main ke mana-mana. Jadi gampang ke musala," kata Maman sambil tersenyum malu-malu.

Satu yang masih mengganjal, hingga saat ini Khoiriyah belum terdata sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

Padahal sejak 5 tahun lalu, saat Maman duduk di kelas 1 SD, ayahnya meninggal dunia. Khoiriyah saat ini berjualan jajan pasar untuk menghidupi Maman dan kakaknya.    

"Alhamdulillah sampai sekarang belum menerima bantuan-bantuan itu. Disukuri saja. Bantuan saya dari Pak Ganjar. KJS dari Pak Ganjar to. Tapi kalau dapat ya Alhamdulillah," ujar Khoiriyah.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini