Hal itu tentu menjadi pertanyaan, sebab para kru kapal hanya bisa pulang ke rumah setelah berlayar selama 8 bulan.
"Jadi Pertamina internasional shipping juga memberikan fasilitas Wifi, kita bisa melakukan WA ke keluarga. Fasilitas sudah terjamin, bisa video call, telephone," ucapnya.
Selain itu, Imanuel menyebut juga ada tempat hiburan seperti Karaoke, tempat olaraga untuk menjaga kebugaran di atas kapal.
"Pada pandemi ini memang kita menghabiskan waktu di atas kapal. Setiap bulan kita melakukan ibadah bersama, semua hal positif terjadi di situ," ucapnya.
Baca Juga:Kompak Turun, Berikut Daftar Harga BBM Pertamina dan Shell Terkini
Namun, Pertamina ini menjamin soal kesehatan kita dan keluarga yang kita tinggalkan. Dan tentunya menyediakan seluruh kebutuhan di atas kapal.
![Petugas Transco Dara 303 saat memandu kru Kapal Gas Attaka milik Pertamina saat akan berlabuh ke Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/03/34669-transko-dara-303-pertamina.jpg)
Sementara itu, Direktur Armada Pertamina Internasional Shipping Muhammad Irfan Zainul Fikri menyebutkan kapal kargo Gas Attaka belum pernah terjadi insiden.
Ia mengungkapkan kapal tersebut memiliki rute tetap yaitu dari Tanjung Sekong ke Semarang.
"Gas Attaka merupakan kapal Tanker LPG dengan jenis Fully Pressurized. Kapal ini berlayar dari Terminal LPG Pertamina Tanjung Sekong ke semarang. Kebutuhan menyusaikan," jelasnya.
Namun yang membuat bangga, kapal Gas Attaka milik PT Pertamina itu bakal mempunyai rute baru. Tak main-main, rute berlayar kapal tersebut akan mengirimkan gas antar negara.
Baca Juga:Perbandingan Harga BBM Shell dan Pertamina Terbaru, Mana yang Lebih Murah?
"Kapal ini akan kita alih fungsikan untuk cargo dari jepang ke china. Maka harus ada pengganti kapal Gas Attaka. Gas attaka dulu harganya 16 Juta US Dollar atau Rp250 miliar. Nantinya Bendera kapalnya pakai Indonesia. Kemudian dikemudikan oleh kru dari Indonesia," jelasnya.