Sekolah ini sejak ada sejak tahun 2014 dan terus berkembang. Sekarang ada di SMK N Jateng di Pati dan SMK N Jateng di Purbalingga, itu yang boarding.
Selain itu ada pula di 15 lokasi lain yang semi boarding. Terobosan di dunia pendidikan seperti ini, dilakukan untuk tetap memberikan kesempatan mereka yang berkekurangan untuk mengakses dunia pendidikan.
"Syaratnya dari keluarga miskin. Di sini yang kami ubah pertama adalah karakternya, kami ajarkan sopan santun, unggah-ungguh. Semuanya gratis," ungkap Heri.
Sekolah itu bekerja sama dengan berbagai perusahaan. Tujuannya agar nantinya setelah lulus terserap untuk bekerja. Saat ini, ada 6 siswa setempat yang belum lulus namun sudah diterima bekerja di Jakarta, bergaji Rp4juta per bulan. Namun, karena masih berstatus siswa, maka uang makannya tetap diberikan ke mereka.
Baca Juga:Keren! Film Dokumenter "NCT DREAM THE MOVIE : In A Dream" Raup Keuntungan hingga Rp 70,3 Miliar
"Mereka ini tetap lanjut (sekolah) daring. Di sini saat lulus, yang mewisuda Pak Gubernur (Ganjar Pranowo)," ungkap Heri.
Mulai Selasa kemarin, sudah dibuka pendaftaran untuk SMK N Jateng ini, kuotanya sekira 700 siswa. Di akhir acara pemutaran film itu, seorang alumni SMK N Jateng yang berkuliah di Polbangtan Bogor Fika Ayu Riskiani dari Cilacap, berbagi kisah via video call.