5 Tradisi Unik Rayakan Tahun Baru 2025 di Jawa Tengah, Ada Lepas Lampion!

Rayakan Tahun Baru 2025 di Jateng dg tradisi unik: seni di Solo, lampion di Borobudur, kembang api, doa bersama, & festival kuliner Semarang

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 26 Desember 2024 | 15:37 WIB
5 Tradisi Unik Rayakan Tahun Baru 2025 di Jawa Tengah, Ada Lepas Lampion!
Ilustrasi perayaan Tahun Baru 2025 (Freepik)

Perayaan ini memberi semangat baru dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Suasana penuh keceriaan ini menggambarkan semangat positif menyambut tahun yang baru. 

4. Doa Bersama dan Pengajian

Banyak daerah di Jawa Tengah yang mengisi malam Tahun Baru Masehi dengan kegiatan spiritual seperti doa bersama dan pengajian. Tradisi ini bertujuan untuk merenung, bersyukur atas tahun yang telah berlalu, dan memohon keberkahan untuk Tahun Baru 2025. 

Kegiatan ini diadakan di masjid, gereja, atau tempat ibadah lainnya, sebagai wujud refleksi spiritual dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini berharap dapat memulai tahun baru dengan hati yang lebih tenang dan penuh kedamaian. 

Baca Juga:Wajah Baru ASPIKOM DIY-Jateng, Optimis Majukan Ilmu Komunikasi di Tingkat Nasional

5. Festival Kuliner di Semarang

Semarang juga menyelenggarakan festival kuliner yang meriah setiap tahun, termasuk untuk menyambut Tahun Baru 2025. Berbagai makanan khas Semarang dan Jawa Tengah bisa ditemukan di sepanjang jalan, membuat perayaan Tahun Baru semakin semarak. Makanan tradisional dan street food yang menggugah selera menjadi bagian tak terpisahkan dari merayakan pergantian tahun, memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi masyarakat dan wisatawan. 

Perayaan Tahun Baru Masehi di Jawa Tengah, khususnya menyambut Tahun Baru 2025, tidak hanya sebatas pesta atau hiburan. Melalui gelaran seni tradisional di Solo, pelepasan lampion di Borobudur, pesta kembang api di berbagai kota, doa bersama, dan festival kuliner di Semarang, masyarakat Jawa Tengah merayakan Tahun Baru dengan cara yang penuh makna dan semangat positif. Setiap tradisi ini menggabungkan kebudayaan, spiritualitas, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga:Sido Muncul Optimis Raup Pendapatan Rp1,1 Triliun, Siap Tingkatkan Ekspor dan Inovasi Produk

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini