Selain itu, kalender Jawa juga menjadi acuan bagi mereka yang menjalankan puasa weton, sebuah laku spiritual yang dilakukan pada hari kelahiran versi Jawa dengan keyakinan untuk membersihkan diri dan mendatangkan keberkahan.
Sejarah di Balik Penanggalan Warisan Sultan Agung
Keunikan kalender Jawa tidak lepas dari sejarahnya yang digagas oleh Raja Mataram Islam. Kalender Jawa diciptakan oleh Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1633 Masehi.
Tujuannya adalah untuk menyatukan sistem penanggalan Saka yang berbasis matahari (warisan Hindu) dengan kalender Hijriah yang berbasis peredaran bulan (Islam), sebagai upaya akulturasi budaya dan penyebaran agama.
Baca Juga:Ramalan Weton Sabtu Pahing: Karakter, Rezeki, dan Jodoh Menurut Primbon Jawa
Keputusan visioner Sultan Agung ini menciptakan sebuah sistem penanggalan yang kompleks namun sarat makna, yang terus relevan dan digunakan oleh masyarakat Jawa hingga kini untuk menavigasi berbagai aspek kehidupan.