SuaraJawaTengah.id - Praktik maladministrasi selama penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 yang digelar di sekolah menengah kejujuran (SMK) di Provinsi Jawa Tengah menjadi temuan Ombudsman Republik Indonesia.
Dalam pengawasan yang dilakukan Ombudsman, ditemukan pengawas UNBK yang tertidur pulas, datang telat hingga membawa telepon seluler ke dalam ruangan saat ujian berlangsung.
"Apa yang dilakukan pengawas itu tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan Badan Nasional Standar Pendidikan [BNSP]. Mereka diduga telah melakukan maladministrasi atau penyimpangan prosedur," ujar Asisten ORI Perwakilan Jateng yang juga menjadi Ketua Tim Pengawas UNBK Jateng Achmed Ben Bella seperti dilansir Semarangpos.com - jaringan Suara.com, Rabu (27/3/2019).
Bella menyebutkan penemuan dugaan maladministrasi itu tidak hanya ditemukan di satu sekolah saja.
Baca Juga: Pengganti Sandiaga Tak Kunjung Beres, Anies Kerepotan Atur Jadwal Kunjungan
Selama melakukan pemantauan pelaksanaan UNBK SMK 2019 di Kabupaten Klaten, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, ORI Jateng selalu menemukan persoalan yang hampir sama.
Temuan yang paling sering, lanjut Bella, adalah adanya pengawas yang masih membawa telepon seluler saat memasuki ruangan.
Padahal, sudah disepakati sebelumnya jika panitia yang akan melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan dilarang membawa handphone saat memasuki ruangan.
"Selain itu, banyak yang datangnya juga telat. Alhasil, pelaksanaan UNBK molor. Jadwal yang semula jam 07.30 WIB, jadi mundur setengah jam. Bahkan, ada satu satuan kerja [sekolah] kami temukan pelaksanaan UNBK selesai hingga petang karena masalah tersebut," katanya.
Hasil temuan itu, lanjut Bella, selanjutnya akan disampaikan ke ORI pusat, yang kemudian akan meneruskan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar pelaksanaan UNBK selanjutnya tidak terjadi permasalahan serupa.
Baca Juga: Tak Berani Tegur Penumpang yang Berulah, Petugas MRT Ini Dipecat
"Setelah UNBK tingkat SMK ini, kita kan masih akan menggelar UNBK untuk SMA dan SMP. Semoga saja, praktik semacam ini [maladministrasi] yang mengganggu kelancaran UNBK tidak terulang," imbuh Bella.
Berita Terkait
-
Kemendagri Memperoleh Penghargaan Dari Ombudsman RI, Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Tak Menentu
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat