Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 22 April 2019 | 17:35 WIB
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Dewi Wulandari (33) bersama buah hati. [Dokumentasi]

SuaraJawaTengah.id - Cerita kegigihan panitia pemungutan suara (PPS) ini patut mendapatkan apresiasi lantaran berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan tanggung jawabnya untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019

Adalah Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dewi Wulandari (33) yang mengaku bersyukur lantaran di tengah tugas beratnya memastikan kelancaran Pemilu 2019, bisa melahirkan buah hatinya lebih awal.

Dewi bahkan melahirkan anak keempatnya persis sehari sebelum hari H Pemilu, Selasa (16/4/2019).

"Sesuai dengan HPL (hari perkiraan lahir) dari bidan, katanya tanggal 17 April 2019. Kalau dari hasil USG, katanya tanggal 19. Alhamdulillah, persalinannya maju sehari, jadi tanggal 16. Jadi saya tetap bisa melaksanakan tugas," kata Dewi Wulandari kepada suara.com melalui telepon selularnya, Senin (22/4).

Baca Juga: Bawaslu Blitar Temukan KPPS Buka Kotak Suara Tak Sesuai Prosedur

Dalam proses persalinan pun tergolong cepat. Ia mulai merasakan mulas pada Senin (15/4/2019) malam, kisaran pukul 24.00 Wib. Saat itu, ia baru sampai rumah, setelah menggelar rapat bersama 17 TPS dan Linmas Desa Kalitapen.

"Saat rapat sebenarnya sudah mulas, tapi masih mulas-mulas biasa," kata dia.

Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Purwojati untuk persiapan persalinan. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 01.30 Wib, ia melahirkan bayi perempuan.

"Sekitar enam jam setelah persalinan, saya sudah diperbolehkan pulang. Karena paginya ada tugas, saya pun langsung berangkat," kata dia.

Pagi itu, ia memantau pendistribusian kotak suara ke masing-masing TPS. Dalam menjalankan tugas, ibu empat anak ini mengaku tidak ada kendala.

Baca Juga: Ini Penjelasan Ketua KPPS TPS 30 Depok Soal Kesalahan Input C1 Dalam Situng

Sebelum berangkat, ia terlebih dahulu menyusui sang buah hati. Tidak lupa, ia menyiapkan ASI dalam botol plastik untuk cadangan.

"Selama saya bertugas, ada suami dan Budhe yang siap siaga menunggui bayi di rumah. Dalam bekerja pun saya jadi tenang," kata perempuan yang kesehariannya menjadi Guru MA Al Hidayah Purwojati ini.

Warga Dusun Kalitapen, RT 6 RW 2 Desa Kalitapen ini mengaku senang bisa menjalankan tugas meski baru saja melahirkan. Kebahagiaannya semakin terasa, karena bayi yang dilahirkan itu sudah lama diidam-idamkan.

"Anak pertama, kedua dan ketiga, itu cowok. Yang keempat ini, cewek. Jadi lengkap dan semakin bahagia," katanya.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More