Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 April 2025 | 09:38 WIB
Ilustrasi Ibadah di Bulan Syawal [Freepik.com]

SuaraJawaTengah.id - Ramadan selalu membawa atmosfer yang berbeda. Suasananya hangat, masjid lebih ramai, hati lebih tenang, dan semangat beribadah terasa menyala. Banyak orang merasa lebih dekat dengan Tuhan, lebih disiplin, dan lebih reflektif terhadap hidup.

Namun, setelah gema takbir berakhir dan hari-hari Syawal mulai berjalan, banyak dari kita kembali ke rutinitas seperti sebelum Ramadan. Alarm subuh mulai diabaikan, mushaf Al-Qur’an kembali disimpan, dan shalat sunnah mulai ditinggalkan perlahan.

Ini bukan hanya masalah spiritual, tapi juga masalah kebiasaan. Konsistensi ibadah sejatinya bukan soal waktu, tapi soal pola hidup.

Nah, berikut ini 10 tips praktis dan reflektif agar semangat ibadah tetap terjaga bahkan setelah Ramadan berlalu.

Baca Juga: Warteg Gratis Ramadan 2025: Bukan Sekadar Berbagi, Tapi Juga Memberdayakan UMKM

1. Sadari bahwa Ramadan adalah latihan, bukan tujuan akhir

Ramadan bukan titik puncak yang lalu selesai begitu saja. Ia adalah masa pelatihan intensif yang seharusnya membentuk pola ibadah untuk setahun ke depan.

Dengan memahami bahwa tujuan Ramadan adalah perubahan jangka panjang, bukan sekadar proyek 30 hari, maka kita akan lebih termotivasi untuk melanjutkan kebiasaan baik itu di bulan Syawal dan seterusnya.

2. Bangun sistem ibadah harian

Setelah Ramadan, kita sering berharap “semangat itu datang lagi” secara ajaib. Padahal, semangat adalah hasil dari kebiasaan, bukan sebaliknya. Bangunlah sistem: jadwal ibadah harian yang realistis dan terukur.

Baca Juga: Berkah Ramadan: Bank Mandiri Bagikan Ribuan Paket untuk Yatim, Dhuafa dan Lansia

Misalnya, shalat tepat waktu, membaca satu halaman Al-Qur’an setiap pagi, atau sedekah mingguan. Sistem yang baik akan menopang kamu bahkan saat motivasi sedang rendah.

Load More