Scroll untuk membaca artikel
Liberty Jemadu
Sabtu, 04 Mei 2019 | 00:32 WIB
Budayawan Banyumas Ahmad Tohari (tengah) memimpin doa bersama sesaat menjelang rapat pleno terbuka KPU rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2019). (Suara.com/ Teguh Lumbiria)

SuaraJawaTengah.id - Budayawan Ahmad Tohari memimpin doa bersama bagi para petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur dan sakit untuk mengawali acara rapat pleno terbuka KPU rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat malam (3/5/2019).

Pemantauan Suara.com, doa bersama digelar sesaat sebelum rapat dimulai. Doa bersama diikuti oleh diikuti para saksi calon presiden (capres), saksi parpol, dan jajaran forkompinda.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Tohari menyampaikan doa, supaya para petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia, akan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Kemudian doa kesembuhan terucap untuk petugas yang sakit.

Menurut dia, pemilu menjadi langkah penting dan utama dalam menyusun pemerintahan baru.

"Pemilu langkah pertama untuk menyusun pemerintah yang baru. Kalau pemilu lancar, beres, diharapkan pemerintah yang terbentuk makin baik," kata Ahmad Tohari.

Sementara itu, Ketua KPU Banyumas Imam Arif Setiadi mengatakan, jumlah petugas penyelenggara pemilu dari jajaran KPU setempat yang meninggal dunia sebanyak tujuh orang. Kemudian 40 orang lainnya sakit.

Selain dari KPU, untuk petugas yang sakit juga ada yang berasal dari Bawaslu. Terhitung, petugas dari jajaran Bawaslu yang sakit dilaporkan 19 orang.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More