SuaraJawaTengah.id - Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal saat mengamankan konvoi massa PSHT di kawasan SPBU Sudimoro, Sidoharjo, Wonogiri, Kamis (9/5/2019) dini hari.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kondisi AKP Aditia itu masih belum sadarkan diri ketika dirawat di ruang ICU, Rumah Sakit dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo.
"Kondisinya masih sama seperti kemarin saat pertama masuk ke sini [tak sadarkan diri]. Dokter masih berusaha memberikan pengobatan yang terbaik. Mudah-mudahan, saya mohon dukungan dan doa, bisa diobati dengan baik," kata Rycko seperti dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Jumat (10/5/2019).
Akibat pengeroyokan itu, AKP Aditia mengalami luka-luka di antaranya pada bagian kaki, tangan, kepala serta bagian badan lainnya. Aditia mengalami luka parah seusai dikeroyok massa saat terjadi bentrok dua perguruan silat di Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Kamis pukul 01.30 WIB.
Saat itu, AKP Aditia sedang melakukan pengamanan terkait bentrok antara dua perguruan silat di Sidoharjo. Namun, Aditia terpisah dari rombongan polisi dan dikeroyok massa di SPBU Sudimoro Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri.
"Kemungkinan besar dia [Aditia] dikira salah satu kelompok pendukung perguruan silat tertentu sehingga langsung dikeroyok. Apalagi saat bertugas menggenakan baju biasa bukan seragam dinas," kata Rycko.
Ditanya terkait penyebab gesekan antarkedua perguruan silat itu, Kapolda menjelaskan hanya masalah sepele yakni saling ejek. Gesekan ini, menurutnya, bagian dari rentetan kasus sebelumnya. Kasus gesekan serupa sudah berlangsung sejak Selasa (7/5/2019).
"Gesekan terparah terjadi Kamis dini hari sampai ada korban luka dari anggota Polres Wonogiri," kata dia.
Kapolda mengemukakan bentrokan antarmassa di Wonogiri sudah memasuki malam ketiga. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut agar tak terulang lagi, Kapolda meminta kedua kubu yang bertikai untuk menyelesaikan secara hukum maupun kekeluargaan. Apalagi permasalahan yang memicu bentrokan bukanlah masalah yang besar.
"Kalau dengan kekeluargaan tidak bisa, ya selesaikan dengan cara hukum. Serahkan kepada kepolisian, tidak perlu melakukan tindakan sendiri yang bisa merugikan orang lain," kata dia.
Baca Juga: Berstatus Tersangka Pencucian Uang, Bachtiar Nasir Dicekal Keluar Negeri
Berita Terkait
-
Remas Payudara Gadis Belia, Sumardin Tewas Dikeroyok Keluarga Korban
-
Liput Lokasi Perjudian, Wartawan Dikeroyok Pria Cepak Berbadan Tegap
-
Dituduh Mencuri, Robby Koma Dikeroyok Belasan Santri Ponpes Nurul Ikhlas
-
Pulang Reuni di Monas, Nanda Tewas Dikeroyok Gerombolan ABG
-
Dikeroyok Massa, Kapolsek Ciracas Dirawat di Kamar VIP RS Polri
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025