SuaraJawaTengah.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Jawa Tengah Sriyanto Saputro mengaku kubunya tidak menginstruksikan kepada relawan atau pendukung Prabowo - Sandiaga yang melakukan aksi jalan kaki dari Semarang menuju Jakarta. '
Sriyanto menanggapi aksi jalan kaki yang dilakukan seorang warga bernama Taryanto, yang menempuh perjalanan dari Semarang menuju Jakarta.
Aksi Longmarch itu dalam rangka untuk mengikuti gerakan people power di Jakarta, Rabu (22/5/2019) mendatang.
"Walah enggak ada instruksi apapun mas, baik perintah pusat maupun daerah, itu yang melakukan tiga orang relawan. Tapi saya lupa di mana dan kapan berangkat," kata Sriyanto, saat dikonfirmasi, Senin (20/5/2019).
Menurut Sriyanto, tak hanya relawan 02 saja, siapa pun boleh melakukan aksi seperti yang dilakukan Taryanto. Hanya saja, pihaknya kembali menegaskan tidak ada instruksi hal tersebut.
"Mungkin kalau ditulis BPN Jateng koordinasikan jalan ke Jakarta langsung saya ditangkap, dituduh makar," selorohnya.
Diketahui, Taryanto melakukan aksi jalan kaki dari Semarang menuju Jakarta. Warga Kecamatan Gunungpati Kota Semarang itu berangkat pada 10 Mei 2019 dan tiba di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (18/5/2019) malam.
Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes (Pol) Abioso Seno Aji mengaku jika sampai hari ini belum ada informasi terkait rencana aksi tanggal 22 Mei.
"Belum ada informasi masuk rencana aksi 22 Mei yang khusus di Semarang, begitupun yang akan berangkat ke Jakarta," kata Abioso.
Baca Juga: Polisi Sweeping Peserta Aksi 22 Mei, Sandiaga: Jangan Berangus Kebebasan
Namun demikian, pihaknya memerintahkan jajarannya intelijen untuk setiap hari memonitor dan memantau sekaligus melakukan pendekatan kepada seluruh tokoh yang ada di Semarang.
"Setidaknya untuk menghimbau dan menyerukan bahwasanya apabila ada ajakan people power pergi ke Jakarta untuk dilakukan penolakan. Alhamdulilah sampai hari ini belum ada laporan mengenai rencana aksi berangkat ke Jakarta," tukasnya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Senjata yang Diselundupkan untuk Rusuh 22 Mei Disiapkan untuk Sniper
-
Kedapatan Bawa Bom Molotov, Polda Jatim Amankan Massa People Power 22 Mei
-
Moeldoko: Intelijen Tangkap Penyeludup Senjata untuk buat Kerusuhan 22 Mei
-
AM Hendropriyono: Aksi 22 Mei Itu Cuma Barisan Sakit Hati
-
Sadar Termakan Hoaks, 22 Warga Banjarmasin Urungkan Niat Ikut Aksi 22 Mei
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif