SuaraJawaTengah.id - Tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat yang lazim digelar setelah Hari Raya Idul Fitri kerap dirayakan dengan berbagai tradisi unik yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing.
Seperti yang dirayakan di Dukuh Mlambon Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Rabu (12/6/2019). Dalam tradisi yang dilestarikan turun temurun, ratusan ekor ternak sapi dan kambing milik masyarakat di lereng Gunung Merapi tersebut diarak keliling kampung.
Sebelum diarak keliling, acara dimulai dengan dengan berdoa bersama yang dilanjutkan makan kenduri di sepanjang jalan utama Desa Sruni. Kenduri tersebut diikuti seluruh warga yang mayoritas kehidupannya sebagai peternak sapi dan kambing.
Setelah doa bersama dan kenduri, warga kemudian pulang ke rumah masing-masing dan mengambil ternaknya untuk dibawa berkumpul di jalan utama desa. Tak kurang dari 250 ekor lebih ternak kemudian diarak keliling kampung dengan iringan kelompok musik gamelan khas Jawa reog.
Seorang peternak warga RT 5/RW 5 Desa Sruni, Ranto (57) mengatakan semua hewan ternak yang dimilikinya diikutsertakan dalam agenda tersebut.
Ia mengaku memiliki empat ekor sapi perah. Diakuinya, tradisi tersebut sudah ada di desanya sejak dahulu untuk memanjakan ternaknya setiap Syawalan atau Lebaran Ketupat.
"Sapinya sebelum dikirab keliling kampung, diberikan makan ketupat terlebih dahulu, dan kemudian diolesi minyak wangi. Sapi ini, telah membantu menyejahterakan keluarga," kata Ranto seperti dilansir Antara.
Menurut sesepuh desa, Hadi Sutarno (65), upacara tradisi mengarak ratusan ekor sapi warga di Dukuh Mlambon Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali digelar setiap Syawalan atau Lebaran Ketupat untuk melestarikan budaya nenek moyang.
"Tradisi ini, hanya melestarikan nenek moyang kami, setiap Syawalan atau Lebaran Ketupat selalu mengeluarkan seluruh ternaknya baik sapi maupun kambing dari kandangnya untuk diarak keliling kampung Sruni.
Baca Juga: Lopis Raksasa Seberat 1,6 Ton Akan Meriahkan Tradisi Syawalan di Pekalongan
Acara tradisi tersebut dibudayakan oleh masyarakat lereng Gunung Merapi hingga sekarang bersamaan merayaan Lebaran Ketupat. Upacara tradisi arak ternak sapi ini, kata dia, digelar warga di Kampung Mlambong, Gedong dan Rejosari.
Dia mengemukakan sebanyak 110 keluarga yang mendiami wilayah tersebut memiliki ternak dengan jumlaj bervariasi, mulai dua ekor hingga 10 ekor sehingga ada ratusan ekor sapi yang ikut diarak keliling kampung.
Dikemukakan Hadi, sebelum diarak, ternak sapi diberikan makanan ketupat dan kemudian dioleskan atau diberikan minyak wangi sehingga baunya juga harum.
"Ternak sapi dimanjakan oleh peternaknya karena melalui ternak itu, dapat memberikan kehidupan kesejahteraan bagi keluarga masyarakat setempat. Warga bisa makan, menyekolahkan anaknya dan memberikan kesejahteraan dari hasil ternak sapi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya