SuaraJawaTengah.id - Penerapan sistem zonasi yang tidak dibarengi dengan pemerataan sekolah berdampak pada jumlah siswa yang mendaftar. Kondisi ini membuat sejumlah sekolah negeri di Kota Solo, Jawa Tengah terancam kekurangan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati menjelaskan, ada beberapa sekolah yang masih berdekatan.
"Seperti di SMP Negeri 24 dan 25, SMP Negeri 19 dan 22, serta SMPN 10 dan juga SMPN 3. Ada kemungkinan sekolah yang kekurangan siswa saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB)," kata Etty kepada Suara.com, Senin (24/6/2019).
Seperti terjadi di tahun sebelumnya, Etty melanjutkan, sekolah yang kekurangan siswa seperti terjadi di SMP 24 maupun 25. Selain itu di SMP 22 dan juga di SMP 10.
Baca Juga: Ombudsman Minta Warga Cermati Zonasi Wilayah di PPDB 2019
"Untuk SMP Negeri 24 dan 25 itu kan berdekatan, jadi bisa kekurangan. Kemudian juga di SMP 22 yang tarik ulur dengan SMP 19 yang berdekatan. Kalau di SMP Negei 10 saingannya dengan swasta seperti Bintang Laut dan juga PK," katanya.
Selain lokasi yang saling berdekatan, Etty menyampaikan, kekurangan siswa juga disebabkan jumlah lulusan sekolah dasar (SD). Selama ini, jumlah lulusan SD selalu lebih sedikit dibandingkan dengan daya tampung sekolah.
"Belum lagi banyak siswa yang memilih sekolah swasta favorit, jadi ini sudah mengurangi siswa. Memang, jumlah lulusan SD itu selalu lebih sedikit dibandingkan dengan daya tampung," bebernya menutup wawancara.
Seperti diketahui, PPDB untuk tingkat SMP di Kota Solo baru akan dimulai 1 Juli mendatang. Tetapi, untuk PPDB keluarga miskin (Gakin) sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. PPDB ini akan menerapkan sistem zonasi.
Kontributor : Ari Purnomo
Baca Juga: Syarat dan Jadwal PPDB SMA Jalur Zonasi di Jakarta
Berita Terkait
-
Wapres Gibran ke Mendikdasmen: Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan!
-
Surat Keluhan Saat Jadi Wali Kota Solo Dicueki Nadiem, Gibran Blak-blakan Carut-marut Sistem Zonasi
-
Suswono: Sistem Zonasi PPDB Sangat Tepat Diterapkan di Jakarta
-
Polemik Sistem PPDB Jalur Zonasi, Menunggu Gebrakan Menteri Pendidikan Baru Pilihan Prabowo
-
JPPI Sebut Ada 10 Modus Kecurangan PPDB, Paling Banyak Cuci Rapor Dan Sertifikat Palsu
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias