SuaraJawaTengah.id - Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy Wijayanto akan mengajak dunia usaha untuk mengantisipasi menipisnya stok bantuan air bersih. Ajakan tersebut akan dilakukan saat stok bantuan air BPBD mulai menipis.
Dalam puncak musim kemarau, biasanya permintaan bantuan air meningkat, sehingga stok air rentan menipis.
“Sesuai prakiraan BMKG, puncak musim kemarau di Cilacap berlangsung dalam bulan Agustus. Kalau memang stok air menipis, kami ajak dunia usaha untuk ikut berpartisipasi,” kata Tri Komara Sidhy Wijayanto, Senin (24/6/2019).
Ajakan kepada dunia usaha akan dilakukan karena penanganan bencana bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah. Melainkan, diperlukan peran dari pihak lain, yakni dunia usaha, sukarelawan hingga unsur masyarakat.
Baca Juga: Wilayah Terdampak Kekeringan di Cilacap Meluas
“Sesuai pengalaman (dalam penanganan kekeringan tahun-tahun sebelumnya) ada banyak dunia usaha yang ikut berpartisipasi dan membantu baik dari BUMN, BUMD, perbankan, maupun perusahaan lain di Cilacap,” kata dia.
Saat ini, lanjut Tri, penyaluran air bersih yang dilakukan BPBD sebanyak 24 tangki, dari 110 tangki air yang disiapkan. Air bersih bantuan itu bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap.
“Sampai saat ini stok masih memadahi. Namun demikian, bila stok menipis akan mengajak dunia usaha,” kata dia.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan menuturkan, 24 tangki air diperbantukan untuk 10 desa yang dilanda kekeringan.
Desa yang mendapatkan bantuan yakni Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi, dan Desa Panikel Kecamatan Kampunglaut. Kemudian Desa Binangun Kecamatan Bantarsari, dan Desa Wringinharjo Kecamatan Gandrungmangu.
Baca Juga: Kementan Pantau Kemungkinan Kekeringan di Sejumlah Wilayah Kebumen
Adapun enam lainnya, meliputi Desa Purwodadi, Desa Rawaapu dan Desa Sidamukti Kecamatan Patimuan, serta Desa Babakan, Desa Ujungmanik, dan Desa Bojong Kecamatan Kawunganten.
“Dari hasil rekapitulasi pengiriman air bersih untuk warga terdampak kekeringan, sejauh ini sudah mencapai 24 tangki. Itu disalurkan untuk 3.984 keluarga, atau 14.253 jiwa. Mereka merupakan warga di 10 desa dalam 6 kecamatan,” kata Heru Kurniawan.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Pramono Anum Sebut Layanan Air Bersih di Jakarta Hanya Mencapai 44 Persen, Apa Iya?
-
Pramono Janjikan Akses Air Bersih 100 Persen Tahun 2029
-
Berantas Penyakit, Tingkatkan Ekonomi: Manfaat Jangka Panjang Wakaf Air Bersih
-
Ironi Bendungan Napun Gete: Diresmikan, Tapi Warga Masih Berebut Air
-
Cawagub Kun Wardana Umbar Janji Pemenuhan Air Bersih Bagi Warga Jakarta
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis