SuaraJawaTengah.id - Rasa syukur sekaligus gembira terpancar dari wajah Rakhmat Eko Saputro (18) putra sulung pasangan Amnidi (53) dan Ermida (46) warga Kavling Lama Batu Aji Permai Blok D Nomor 25, Kelurahan Sungai Lekong, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau.
Pasalnya Eko berhasil menunaikan cita-citanya untuk dapat melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di Indonesia. Eko berhasil masuk di prodi Teknik Nuklir Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui beasiswa Bidikmisi.
"Memang dari dulu sudah pengin kuliah di UGM. Karena UGM merupakan salah satu universitas favorit di Indonesia, dan saya juga tertarik ingin mempelajari nuklir yang jurusannya cuma ada di UGM," kata Eko, Selasa (2/7/2019).
Kebahagiaan Eko makin membuncah karena ia sadar, salah satu cara agar dirinya bisa terus kuliah adalah melalui program beasiswa. Sang ayah yang hanya bekerja sebagai buruh sangat tidak memungkinkan bisa membiayai kuliahnya apabila ia menempuh jalur umum.
Baca Juga: UGM Diduga Terpapar Radikalisme, Rektor: Informasi Baru Akan Kami Pelajari
Pendapatan sang ayah per bulan, kata Eko, paling tinggi berkisar di angka Rp 3 juta. Terlebih, sang ayah juga harus menghidupi empat anggota keluarganya.
"Kalau penghasilan orang tua enggak tentu. Kalau ada panggilan baru bisa kerja, cuma kalau rata-rata ya sekitar Rp 2,5 sampai Rp 3 juta. Jadi kalau kuliah biaya sendiri sepertinya belum bisa," ungkap Eko.
Eko menceritakan, untuk memberangkatkan dirinya menuju Yogyakarta saja, ayahnya harus menabung selama dua bulan sejak bulan Maret 2019. Uang tiket pesawat untuk dirinya berangkat itu diambil dari uang makan keluarga mereka.
Demi membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarga, sang ibu juga harus ikut membantu dengan bekerja sebagai TKI ilegal selama dua pekan di Singapura.
"Kalau untuk makan kebetulan waktu itu mama saya ada pekerjaan di Singapura. Di rumah makan, seperti nyuci piring, masak dan lain-lain selama dua minggu karena karyawan yang biasanya tidak masuk. Jadi agak ilegal sih, karena sebenarnya mama saya enggak punya visa untuk kerja. Tapi untuk bantu bapak agar saya bisa kuliah mau bagaimana lagi," imbuh Eko.
Baca Juga: Lepas KKN Mahasiswa UGM, Menteri Susi: Bukan untuk Jalan dan Selfie
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Ramai Soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Merasa Janggal : Ijazah Keluar Duluan Baru Skripsi?
-
Hasan Nasbi Beri Saran Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak, Dosen UGM: Pejabat Begini Menyedihkan
-
UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Gegara Times New Roman, Publik Makin Curiga
-
Isu Ijazah Jokowi Palsu: UGM Jelaskan Pemakaian Font Times New Roman di Tahun 1985
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Pemudik Lokal Dominasi Arus Mudik di Tol Jateng, H+1 Lebaran Masih Ramai
-
Koneksi Tanpa Batas: Peran Vital Jaringan Telekomunikasi di Momen Lebaran 2025
-
Hindari Bahaya, Polda Jateng Tegaskan Aturan dalam Penerbangan Balon Udara
-
Wapres Gibran Mudik, Langsung Gercep Tampung Aspirasi Warga Solo!
-
Tragedi Pohon Tumbang di Alun-Alun Pemalang: Tiga Jamaah Salat Id Meninggal, Belasan Terluka