Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 12 Juli 2019 | 01:05 WIB
Sumur tua bersejarah peninggalan penjajahan Belanda di Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

Urat Nadi Kehidupan

Air sumur juga dimanfaatkan para pelaut yang sandar di dermaga Semarang, membawa bergalon-galon untuk dibawa ke kapal sebagai bekal perjalanan layar.

"Sebagai pusat perdagangan, kapal-kapal dulu bisa masuk, lewat Kali Semarang atau sekarang Jembatan Mberok. Pelaut ikut ambil air sumur untuk bekal perjalanan kembali," jelasnya.

Sumber air sumur tua itu sampai saat ini masih melimpah, menjadi urat nadi kehidupan warga sekitar dalam memanfaatkannya.

Baca Juga: Greysia Polii Taklukan Tantangan Bottle Cap Challenge, Warganet: Gokil

Meski berukuran kecil dan diatasnya ada selokan, ajaibnya tak memengaruhi kualitas baik warna, bau, kejernihan, dan rasa air sumur itu.

"Air sumur bersumber dari dalam, tidak asin meski dekat dengan laut. Ada selokan juga tak berpengaruh," katanya.

Sumur tua bersejarah peninggalan penjajahan Belanda di Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

Agus Mulyono (35), salah satu warga Kota Lama, mengakui 'ajaibnya' keberadaan air sumur tua itu.

Saban hari, dengan menggunakan kaleng bekas bergerobak dia selalu mengangkut ratusan liter air.

"Pakai kaleng bekas, bisa bawa 12 kaleng per gerobak. Tiap kaleng isi 25 liter. Dipakai sendiri sama dijual," kata Agus Mulyono, Kamis (11/7/2019).

Baca Juga: Aksi Vandalisme di Jembatan Bersejarah Pangukan Kerap Terjadi Berulang

Dia juga mengakui, jika air di sumur tua tak pernah habis. Hampir semua pedagang di Kota Lama mengambil air dari situ, sampai para pedagang di Pasar Johar juga turut mengambil pula.

"Warga asrama militer Kota Lama juga ambil di sini. Musim kemarau banyak ledeng yang mati juga akhirnya warga ambil di sini. Di sini bebas, milik umum, enggak usah izin, boleh ambil sebanyaknya-banyaknya," bebernya.

Agus Mulyono (35) pedagang air di Kota Lama Semarang sedang menuangkan air ke dalam kaleng bekas yang diambil dari sumur tua bersejarah peninggalan penjajahan Belanda, Kamis (11/7/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

Kata Agus, truk pemadam kebakaran juga selalu mengambil air di sumur tua itu. Hanya saja, saat ini jarang ambil karena revitalisasi Kota Lama menjadikan akses kendaraan besar dibatasi.

"Truknya sudah enggak bisa masuk, ada rantai pembatas kendaraan," katanya.

Kontributor : Adam Iyasa

Load More