Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Rabu, 24 Juli 2019 | 18:48 WIB
Saminah menunjukkan uang mainan yang dibayarkan kepadanya. [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraJawaTengah.id - Saminah, nenek berusia 70 tahun yang berprofesi sebagai penjual kerupuk kulit di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, setelah tertipu oleh pembeli pemakai uang mainan.

Pembeli gadungan membayar memakai uang mainan yang mirip dengan lembaran uang Rp 100 ribu. Tragis, karena Saminah adalah pedagang yang selain lansia, juga menderita stroke sehingga harus berjualan menggunakan kursi roda.

Saminah adalah warga Desa Sanggrahan RT3/RW4, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/7/2019), Saminah masih terlihat bingung.

Ia sepertinya tidak terbiasa dengan tamu yang datang ke rumahnya. Setelah memberikan penjelasan mengenai tujuan kedatangan, barulah Saminah menceritakan kronologi dirinya tertipu uang mainan.

Baca Juga: Demi Tipu Emak-emak, Trio Penghipnotis Beli Uang Mainan

Saminah mengatakan, kejadian terjadi di kawasan Purbayan, Baki. Sekitar pukul 09.30 WIB tiba-tiba ia didatangi oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor matik.

"Orangnya mau beli kerupuk. Pertama tanya harga kerupuk, saya jawab Rp 10 ribu per bungkus. Setelah itu, dia meminta agar saya menyiapkan uang kembalian Rp 90 ribu karena uangnya Rp 10 ribu," ucap Saminah.

Nenek yang sudah berjualan kerupuk kulit sejak 2017 itu, tidak berpikiran pembeli tersebut akan menipunya. Setelah sebungkus kerupuk kulit diberikan, pembeli itu memberikan uang Rp 100 ribu.

"Tetapi uangnya diuntel-untel (dilipat-lipat), setelah itu dia pergi. Setelah saya buka uangnya palsu," kata dia.

Saminah tidak lantas membuang uang tersebut. Ia masih menyimpannya dan membawa pulang.

Baca Juga: Jual Rumah Dapat Rp4,5 Miliar dalam Kardus, Ternyata Uang Mainan

Saminah juga masih mengingat ciri-ciri orang yang menipunya itu. Saminah memerinci, orangnya berperawakan tinggi besar, berambut bergelombang.

Saat membeli kerupuk ia mengenakan kaos, bercelana pendek dan mengenakan topi. Sedangkan sepeda motornya berkelir biru putih.

"Kalau orangnya saya sering melihat, di daerah Purbayan. Tapi tidak pernah membeli kerupuk. Baru sekali itu saja membeli dan ternyata pakai uang mainan," ucapnya.

Kekecewaan jelas dirasakan Saminah. Tetapi, dirinya tidak mau terus dalam kekecewaan. Saminah mengaku sudah ikhlas dengan kejadian tersebut.

"Mungkin bukan rezeki. Kalau dipikir berat nanti malah jadi penyakit," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, menantu Saminah, Suparni menceritakan, mertuanya tersebut rutin berjualan kerupuk kulit setiap hari. Biasanya mulai berjualan pukul 06.00 WIBsampai pukul 14.00 WIB.

"Tapi tadi saat pulang ibu tidak langsung ke rumah, tetapi sempat berhenti di ujung gang dulu. Dia terlihat bingung, saya langsung menghampirinya," katanya.

Dan setelah itu, lanjut Suparni, ternyata mertuanya tersebut baru menjadi korban penipuan.

Kontributor : Ari Purnomo

Load More