SuaraJawaTengah.id - Gencarnya kampanye diet plastik dan mengganti besek saat pembagian daging kurban pada Idul Adha 2019 memberikan angin segar bagi perajin besek. Setidaknya, pesanan besek mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjelang Idul Adha.
Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Widjianto. Perajin besek yang tinggal di Dukuh Tobong RT 01 RW 6 Kelurahan Pundungrejo, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah ini kebanjiran pesanan besek.
Pria 40 tahun yang juga penyandang disabilitas itu mengatakan, sejak adanya imbauan penggunaan besek, pesanannya meningkat drastis. Dalam sehari, puluhan besek yang dibuatnya sudah ludes terjual.
Sejumlah pedagang mengambil besek buatannya dan menjualnya di pasar-pasar tradisional di wilayah Sukoharjo.
Baca Juga: Pedagang Sebut Info Penggunaan Besek untuk Daging Kurban Mendadak
"Sejak adanya imbauan menggunakan besek untuk pembagian kurban, pesanan besek naik banyak. Puluhan besek yang saya buat langsung diambil pedagang dan dijual ke pasar," katanya kepada Suara.com, Sabtu (10/8/2019).
Besek-besek yang dibuatnya dijual dengan harga yang berbeda. Mulai dari Rp 2.500 sampai dengan Rp 3.000. Perbedaan harga itu tergantung pada ukuran anyaman bambu tersebut.
"Kalau yang kecil harganya Rp 2.500 yang agak besar Rp 3.000. sehari bisa membuat puluhan besek," katanya.
Keahlian dalam membuat besek ini didapatkan Widji dari seorang temannya. Pada tahun 2013 lalu dirinya belajar dari seorang teman untuk membuat besek. Dari situlah,Widji terus belajar untuk membuat besek dengan berbagai ukuran.
Tidak hanya besek saja yang dibuatnya, tapi ada berbagai kreasi kerajinan lain yang dibuat Widji. Kerajinan menggunakan bahan utama bambu.
Baca Juga: Pasar Jaya Tak Kirim Besek untuk Daging Kurban Lagi, Pedagang Beli ke Jabar
"Ada tempat tisu, tampah, nampan, dan juga kerajinan berbahan bambu lainnya. Dulu belajar dari teman di Jogja, memang awalnya susah membuat besek. Tetapi, kalau sudah terbiasa akan semakin mudah," ungkapnya.
Widji pun mengaku sangat bersyukur dengan meningkatnya pesanan besek ini. Pasalnya, selama ini kerajinan bambu yang dibuatnya tidak begitu mendapatkan sambutan dari pembeli. Sehingga, bisa dikatakan sepi pembeli.
"Selama ini pembelinya lesu, jadi dengan adanya pesanan besek ini ya cukup bersyukur.”
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali
-
Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan