SuaraJawaTengah.id - Siang sekitar pukul 11.30 WIB, matahari bersinar cukup terik di Kota Solo, Jawa Tengah. Aspal terlihat begitu panas. Hingga terlihat bayangan fatamorgana di atas aspal. Kendaraan roda dua dan roda empat masih berlalu lalang. Pun suara klakson kadang terdengar di simpang empat jalan Kalilarangan dan Jalan Gatot Subroto.
Dari arah timur, Jalan Kalilarangan, Setu terlihat merangkak. Di punggungnya ada sejumlah balon plastik. Balon itu diikatkan di punggungnya menggunakan karet ban motor yang sudah digunting tipis.
Ada berbagai jenis balon. Mulai dari bentuk kuda, bola, dan bentuk palu. Mainan itu merupakan barang dagangan pria 50 tahun itu. Selama ini, Setu memang dikenal sebagai penjual balon keliling. Karena itulah, ia juga akrab disapa dengan Setu Balon.
Kondisi fisik tidak menghalangi bapak empat anak itu untuk tetap mencari nafkah. Sebagai kepala keluarga, Setu tidak ingin keluarganya kelaparan. Dia pun bersusah payah mencari rezeki halal demi menghidupi keluarganya.
Setu tinggal di Dusun Gebolan RT 4 RW 4 Desa Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Jarak rumah Setu dari Solo lebih kurang 50 kilometer. Untuk bisa sampai ke Kota Solo, Setu harus naik ojek sampai ke Jatipuro. Kemudian dilanjutkan dengan naik bus sampai ke Solo.
"Seminggu sekali saya pulang ke Jatiyoso, kalau kangen istri, anak, saya pulang. Kalau jualan balon di Solo juga tidak tentu, kadang empat hari, kadang lima hari," kata Setu saat ditemui Suara.com di Jalan Gatot Subroto, Selasa (27/8/2019).
Suami Fitri Bayinantun (47) itu mengatakan, sebenarnya dari keluarga sudah melarangnya berjualan. Selain, karena cukup jauh, kondisi fisiknya juga tidak sempurna. Tetapi, Setu tidak mau hidup hanya dari belas kasihan orang. Ia tetap ingin berusaha mendapatkan penghasilan dari jerih payah dan keringatnya sendiri.
"Sebenarnya keluarga juga melarang, tapi saya ingin tetap bekerja. Mencari rezeki yang halal buat keluarga saya," katanya.
Setu mengaku, sudah lebih kurang enam bulan berjualan balon di Kota Solo. Dia berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Meski terik matahari begitu panas, Setu pantang mengeluh.
Sebuah sepatu bekas disulap menjadi alas lututnya untuk berjalan. Sedangkan sepasang sendal usang digunakannya untuk alas tangannya saat merangkak.
"Ya kadang berjualan keliling di Serengan, kemudian di Pasar Kliwon, tidak tentu terus keliling. Kalau berjualan selesai, saya tidur di masjid di wilayah Danukusuman," katanya.
Setu biasa berjualan mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Dalam sehari rata-rata uang yang berhasil didapatkannya Rp 150 ribu. Itu belum dikurangi untuk makan dan membeli keperluan lain.
Baca Juga: Semangat Penyandang Disabilitas Ikuti Pawai Kebudayaan
Untuk harga balon yang dijual juga bervariasi. Ada yang Rp 5.000, Rp 10.000 dan juga Rp 15.000. Harga itu tergantung dengan bentuk balonnya.
"Hari ini tadi saya belanja habis Rp 400 ribu. Kalau untuk keuntungannya baru diketahui nanti kalau balonnya sudah habis," ucapnya.
Melihat kondisi Setu saat berjualan, banyak warga yang merasa iba. Tidak sedikit yang kemudian membeli dagangan Setu. Salah satunya adalah Tata (21).
Tata mengaku iba dan juga salut melihat Setu. Dengan kondisi penyandang disabilitas, tetapi Setu masih begitu bersemangat untuk mencari nafkah. Tata pun membeli sebuah balon yang nantinya akan diberikan kepada keponakannya.
"Ya kasihan, iba, salut juga. Kondisinya seperti itu, tapi tetap mau berjualan. Sedangkan banyak yang lebih sehat, tapi malah memilih mengemis atau meminta-minta," katanya.
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Nasib Khairul Anwar di Ujung Tanduk, Rangkap Jabatan Ancam Kursi Panas Ketua PSSI Jateng?
-
Jawa Tengah Dinobatkan sebagai Provinsi Sangat Inovatif dalam IGA Award 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Hybrid Terbaik, Bisa Dibeli Di Akhir Tahun 2025 Ini
-
Tangan Dingin Anne Avantie di Bisnis Kuliner, Gandeng BRI Lestarikan Jajanan Legendaris
-
10 Komponen Mobil yang Harus Dicek Sebelum Berkendara Biar No Drama di Jalan!