SuaraJawaTengah.id - Menjalang datangnya musim kemarau, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggencarkan program percepatan tanam padi seluas 250 ribu hektare yang ditargetkan rampung pada April 2025.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim global dan potensi krisis pangan.
"April ini targetnya 250 ribu hektare, dan hari ini sudah tercapai 156 ribu hektare. Saya optimistis sisanya akan terpenuhi dalam beberapa hari ke depan," ujar Ahmad Luthfi usai mengikuti kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Rabu (23/4/2025).
Acara tersebut berlangsung serentak di 14 provinsi melalui konferensi video yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo dari lokasi tanam di Provinsi Sumatera Selatan.
Di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi didampingi jajaran Forkompimda dan kepala daerah setempat melakukan penanaman simbolis sebagai bentuk komitmen terhadap agenda nasional ketahanan pangan.
"Ini adalah momentum strategis untuk menunjukkan bahwa Jawa Tengah siap menjadi lumbung pangan nasional. Gerakan tanam serentak ini menjadi wujud konkret kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjawab tantangan krisis pangan global," imbuh Luthfi.
Sebagai provinsi yang mendapat mandat besar dari pemerintah pusat, Jawa Tengah menargetkan produksi padi sebesar 11 juta ton pada tahun 2025. Hingga pertengahan April ini, produksi padi telah menembus angka 4,9 juta ton, atau sekitar 45 persen dari total target.
Menurut Luthfi, capaian ini menjadi dasar optimisme bahwa target produksi hingga akhir tahun dapat diraih jika seluruh kabupaten/kota bergerak serempak.
Untuk itu, dirinya mendorong seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah untuk segera mengidentifikasi serta memetakan lahan-lahan pertanian yang berpotensi ditanami, termasuk lahan-lahan yang membutuhkan dukungan pengairan tambahan selama musim kemarau berlangsung. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar produksi pangan tidak terganggu meskipun cuaca tidak mendukung.
Baca Juga: 253 Ribu Orang Manfaatkan Program Pembebasan Tunggakan dan Denda Pajak, Nilainya Capai Rp61,9 Miliar
"Kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah. Daerah yang memiliki potensi lahan besar tapi rentan kekeringan akan mendapatkan prioritas bantuan pengairan. Ini penting agar seluruh lahan bisa optimal ditanami," jelasnya.
Selain infrastruktur pengairan, Luthfi juga menegaskan pentingnya pendampingan kepada petani melalui teknologi pertanian modern, ketersediaan benih unggul, serta distribusi pupuk bersubsidi yang merata.
Menurutnya, produktivitas pertanian harus ditopang dengan dukungan penuh dari pemerintah agar para petani tidak hanya diminta untuk bekerja keras, tetapi juga diberdayakan secara berkelanjutan.
Sementara itu, dalam arahannya kepada para kepala daerah dan petani di seluruh Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi bahwa kekuatan suatu negara sangat ditentukan oleh ketahanan pangannya. Prabowo menegaskan pentingnya keberpihakan kepada petani, baik dalam bentuk insentif, jaminan harga, hingga perlindungan dari tengkulak.
“Negara yang kuat adalah negara yang punya petani kuat. Kalau pangan aman, maka negara akan aman. Kita harus menjamin petani sebagai produsen pangan untuk hidup makmur,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat tengah merancang kebijakan jangka panjang berupa pembangunan embung, irigasi tersier, mekanisasi pertanian, serta digitalisasi data lahan guna memperkuat sektor pertanian dari hulu ke hilir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran
-
BRI Genap 130 Tahun, Tegaskan Komitmen terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan Nasional
-
5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman