Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 29 Agustus 2019 | 19:37 WIB
Tersangka pembunuhan jalani prarekonstruksi adegan penguburan mayat di belakang rumah Misem di Desa Pasinggangan Kecamatan/Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Rabu (29/8/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap empat korban di Rumah Misem, warga Dusun Karanggandul Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, ternyata sempat diwarnai perdebatan panjang antara kedua pelaku, Irvan dan Putra.

Kedua pelaku tersebut memperdebatkan nasib Misem yang notabene merupakan nenek mereka, kala diungsikan ke rumah pelaku.

Kanit Reskrim III Polres Banyumas Ipda Rizky Ardiansyah Wicaksono mengatakan perdebatan itu terjadi saat Misem mendengar ada teriakan serta tangis korban, dan hendak masuk ke TKP.

“Nah pada saat itu terjadilah perdebatan antara tersangka Irvan dan Putra, yang mana tersangka Irvan menginginkan untuk menghabisi nyawa neneknya (Misem) itu,” kata Rizky lagi.

Baca Juga: Mulut Misem Disumpal Pelaku, Saat Dengar Teriakan dan Tangisan Korban

Alasan tersangka Irvan ingin membunuh Misem karena sudah kadung mengetahui kejadian itu, sekalipun tidak melihat langsung.

Namun, lanjut dia tersangka Putra menolak untuk dilakukan. Karena pertimbangan tersangka Putra, jika Misem ikut dibunuh maka akan dicari oleh Edi, anak keempat Misem maupun warga sekitar.

Sampai akhirnya, tersangka Putra memanggil ibunya, tersangka Minah.

“Dan tersangka Minah juga menolak karena merasa itu adalah ibu kandungnya,” kata dia.

Meski begitu, tersangka Irvan mengancam akan membunuh Misem jika sampai menceritakan kejadian yang sempat didengarnya itu.

Baca Juga: Mengaku Dilema, Anak Keempat Misem Berharap Pelaku Dihukum Seberatnya

“Ancamannya (pada Misem) ya akan dibunuh juga oleh tersangka,” kata dia.

Load More