SuaraJawaTengah.id - Kebakaran hebat melanda pabrik pengolahan kayu Sabda Alam di Jalan Cigobang masuk Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (11/9/2019).
Kebakaran mulai diketahui sekitar pukul 06.00 WIB oleh sejumlah karyawan yang hendak mulai masuk kerja. Kebakaran terpusat di bagian ruangan oven pabrik yang diduga menjadi pemicu kebakaran.
Api terlihat cepat membesar karena di dalamnya berisi kayu olahan jenis albasia dengan jumlah hingga ratusan kubik. Pos Damkar Majenang yang mendapatkan laporan langsung turun ke lokasi guna melakukan pemadaman.
Tiga mobil pemadam dari Pos Sidareja, Kabupaten Cilacap, Wangon Kabupaten Banyumas dan Kota Banjar Jawa Barat juga diperbantukan.
Kapolsek Majenang AKP Tri Suryo Irianto mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab dan dampak kebakaran.
"Kemungkinan karena ada kendala di ruang oven yang temperaturnya terlalu tinggi. Karena terlalu panas sehingga terjadi kebakaran," ujar Tri Suryo di lokasi.
Tim pemadam kebakaran membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk memastikan kobaran api di pabrik pengolahan Kayu Sabda Alam Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Jawa Tengah benar-benar padam.
Melalui penyemprotan air berulang, api baru bisa dipastikan padam kisaran pukul 12.00 WIB.
“Jadi untuk proses pemadaman kami membutuhkan waktu sekitar enam jam,” kata Koordinator Pos Damkar Majenang, Sartono ditemui di lokasi, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Ratusan Kambing di Kudus Mati Terpanggang Akibat Kebakaran
Selanjutnya, tim gabungan melakukan proses pendinginan ruangan, sisa arang dari kayu olahan yang terbakar dan lingkungan sekitarnya. Sartono mengatakan, lamanya proses pemadaman karena minimnya suplai air. Dalam beberapa kesempatan bahkan harus mengambil air di sungai yang lokasinya tergolong jauh.
“Kesulitannya soal air, karena kemarau. Sebagian bisa mengambil di hydran, tapi ada juga yang di sungai,” kata Sartono.
Selain itu, ruangan yang berisi kayu itu dalam kondisi tertutup. Karena itu, kebakaran di dalam ruangan menjadi sulit dideteksi titiknya.
"Begitu kami masuk (pabrik) api sudah membesar tetapi gudang masih dalam kondisi tertutup. Maka saya meminta untuk dibuka sedikit, untuk mengetahui titik api di dalam," kata dia.
Begitu ruangan sedikit terbuka, pihaknya bisa langsung mengarahkan penyemprotan air pada sasaran. Sekalipun, petugas berhadapan dengan kepulan asap tebal, dampak guyuran air pada api yang tengah membakar kayu tersebut.
“Kalau untuk asap sudah risiko. Terpenting kobaran api kemudian akhirnya bisa dipadamkan,” kata Sartono lagi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Banjir Bandang Sapu Wisata Guci Tegal di Tengah Liburan, Pancuran 13 Tertutup Lumpur dan Batu
-
Libur Nataru Lebih Tenang, Pertamina Siagakan Motorist, hingga Serambi MyPertamina
-
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah