SuaraJawaTengah.id - Polres Banyumas mengamankan 71 pelajar SMK asal Bogor, Jawa Barat di kawasan Simpang Buntu, Kecamatan Kemranjen pada Kamis (12/9/2019) pagi. Mereka yang terdiri atas 70 pelajar putra dan satu putri itu kemudian digiring ke Mapolres Banyumas.
Pengamanan dilakukan oleh polisi lantaran mereka berulah terhadap pengendara di Simpang Buntu, khususnya sopir truk.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan pengamanan terhadap para pelajar tersebut dilakukan karena mereka sempat bersitegang dengan sopir truk.
“Jadi tadi pagi sekitar jam 07.00 pagi di Simpang Buntu Kecamatan Kemranjen ada sekelompok pelajar yang berusaha menumpang sejumlah truk yang lewat. Pengakuan mereka mau jalan-jalan ke (wisata candi) Borobudur, Magelang,” kata Bambang Yudhantara kepada sejumlah awak media di Mapolres Banyumas, Kamis (12/9/2019).
Namun sopir truk tidak mau karena takut, lantaran jumlahnya yang banyak. Namun, para pelajar tersebut tetap memaksanya. Gara-gara sopir tidak mau memenuhi permintaan itu, mereka marah.
“Di situ sempat bersitegang. Tapi sopir truknya (berhasil) lari dan lapor ke Polsek Kemranjen. Kebetulan (kantor polsek) lumayan dekat,” kata Bambang.
Kemudian dari Polsek Kemranjen bersama masyarakat mengamankan mereka semua. Mereka dibawa ke polsek guna pengamanan, sekaligus dilakukan pendataan, kemudian dibawa ke Mapolres Banyumas. Bambang Merinci, semua pelajar itu berasal dari enam sekolah yang kesemuanya di daerah Bogor.
“Komunikasi kami dengan pihak sekolah sudah tersambung. Dari pihak enam sekolah sedang berdiskusi bersama, sehingga mereka ini bisa dijemput, apabila pihak sekolah sudah hadir (di Polres Banyumas) dan melakukan pendampingan kepada mereka,” kata dia.
Bambang menegaskan, pengamanan yang sampai memberitahu pihak sekolah lantaran mereka masih berstatus pelajar. Apalagi saat ini bukan hari libur.
Baca Juga: Aksi Pelajar Bogor Jualan Sajam di Facebook Bikin Marah Bima Arya
“Karena mereka punya ikatan dengan sekolah sehingga kami merasa pihak sekolah harus mengetahui kegiatan ini dan pihak sekolah melakukan pendampingan. Karena ternyata, pihak sekolah tidak mengetahui, dan (kegiatan mereka) murni dari mereka sendiri. Istilahnya bolos massal,” kata dia.
Karena itu, Bambang meminta pihak sekolah datang ke Mapolres Banyumas untuk menjemput sekaligus melakukan pendampingan khusus.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya