Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Minggu, 22 September 2019 | 22:24 WIB
TKP tewasnya Dul Rohim (50), warga Klaten yang tertembak senapannya sendiri. (Dok. Polisi)

SuaraJawaTengah.id - Nasib tragis menimpa Dul Rohim (50) warga padukuhan Kukap, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lelaki ini tewas tertembak senapan angin miliknya sendiri. Kok bsia?

Kasi humas Polsek Ngawen Aipda Agus Gunawan menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (20/9/ 2019) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Korban bersama dengan putranya Muchsin Sulistyo (18) pergi ke wilayah kecamatan Ngawen untuk berburu tupai dan burung.

Pasangan anak dan orang tuanya ini memiliki hobi berburu menggunakan senapan angin. Keduanya memutuskan untuk berburu di wilayah Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul.

"Mereka menganggap di wilayah ini banyak binatang buruan," tutur Agus, Minggu (22/9/2019) malam saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Penembakan Anjing Beedo, Senapan Angin Arief Biasa untuk Tembak Kelelawar

Saat itu korban memang membawa senapan angin nya sendiri dalam keadaan terbuka tanpa sarung pengaman serta posisi pelatuk larasnya on.

"Katanya biar kalau ada binatang buruan cepat bisa menembak," ujar Agus lagi.

Tak hanya sampai di situ kecerobohan korban juga terlihat dari perilaku korban ketika membawa senjata. Senapan angin yang posisinya on tersebut juga digunakan sebagai tongkat untuk menaiki bukit. Hal inilah yang diduga membuat senapan angin tersebut meletus dan mengenai pemiliknya.

Kejadian tersebut sebetulnya tidak diketahui secara persis oleh anaknya yang kebetulan berjalan di belakang. Antara ayah dan anaknya tersebut memang terhalang batu yang cukup besar sehingga sang anak tidak bisa melihat secara langsung ayahnya.

"Hanya saja waktu kejadian sang anak tiba-tiba melihat ayahnya jatuh tersungkur," tambahnya.

Baca Juga: Istri: Suami Saya Emosi Tembak Anjing Beedo dengan Senapan Angin

Usai melihat ayahnya jatuh tersungkur Muchsin lantas berlari menuju ke lokasi korban. Begitu dekat Muchsin sadar jika ayahnya tertembak senapan nya sendiri di bagian dada. Kontan saja hal tersebut membuat Muchsin kaget dan langsung berteriak minta tolong. Berapa orang warga yang mendengar teriakan dari anak korban langsung mendekati mereka dan berusaha memberikan pertolongan.

"Korban langsung dibawa ke rumah sakit di wilayah kabupaten Klaten namun nyawanya tak tertolong," ungkapnya.

Polisi sendiri telah selesai melakukan penyelidikan dan menimbulkan jika kejadian tersebut merupakan kecelakaan tidak ada unsur kesengajaan. Jenazah langsung diberikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kontributor : Julianto

Load More