SuaraJawaTengah.id - Demi sebarkan perdamaian, seorang santri dari Pondok Pesantren Annur 2 Bululang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Hakam Mabruri akan menempuh perjalanan hingga belasan ribu kilometer dengan mengayuh sepedanya keliling Afrika.
Pria berusia 37 tahun tersebut akan memulai perjalanan panjang tersebut pada Oktober 2019 mendatang, persis dalam rangkaian Hari Santri Nasional.
Rencana tersebut ditegaskan Hakam yang tengah beristirahat dalam perjalanan ngontel sepeda lintas Malang-Jakarta.
"Perjalanan Malang-Jakarta ini pra torung-nya, buat pemanasan, menyesuaikan otot-otot. Karena sudah lama tidak bersepeda jauh," kata Hakam saat ditemui Suara.com di Purwokerto, Rabu (25/9/2019).
Hakam bercerita, perjalanan lintas Indonesia-Afrika tersebut akan dikemas dalam The Glorious Santri Journey in Africa.
“Tujuannya tadi, untuk menyebarkan perdamaian, sekaligus menjalin persahabatan dengan berbagai umat beragama di belahan Afrika,” kata suami Rofingatul Islamiyah.
Lebih dari itu, Hakam menjadikan perjalanan panjang itu sebagai bentuk dakwah. Ia meyakini, setiap muslim berkewajiban untuk menyebebarluaskan ajaran Tuhan.
"Indonesia punya keunggulan dibanding negara lain, toleransinya sangat bagus. Saya ingin mengenalkan bahwa Islam adalah agama yang fleksibel, tidak kaku, di Indonesia Islam masuk dengan pendekatan budaya," kata Hakam.
Perjalanan yang menempuh sekitar 17.000 kilometer tersebut akan menghabiskan waktu sekitar satu tahun. Ia sudah menjadwalkan tujuan pertamanya menjejakan kaki di Mesir.
Baca Juga: Kontroversi Film The Santri, Gus Nadir: Karya Seni Tak Perlu Dihajar Ayat
Selanjutnya, ia akan berkeliling ke 13 negara lainnya dan diakhiri ke Cape Town, Afrika Selatan.
Lantas, apa saja yang dipersiapkan untuk bekal dalam perjalanan yang kelewat jauh dan lama itu?
Ayah satu anak tersebut mengaku tidak secara berlebih dalam menyiapkan perbekalan. Terpenting yang sudah disiapkan, yakni pakaian, makanan, dan onderdil sepeda yang didapatkan dari para sponsor dan donatur.
Untuk keperluan uang saku, pria yang kesehariannya jadi tukang gembala kambing domba tersebut akan berjualan kaos.
"Modal awal saya nol rupiah, uang bukan segala-galanya. Uang bukan hambatan untuk menggapai impian," kata Hakam.
Keyakinan Hakam dapat menempuh perjalanan ekstra jauh dengan bersepeda itu karena sudah teruji. Tepatnya pada akhir tahun 2016, ia bersepeda dari Malang menuju Makkah untuk menunaikan ibadah umrah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan