Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 30 September 2019 | 17:07 WIB
Massa aksi dari Aliansi Semarang Raya merangsek masuk ke dalam Kompleks DPRD Provinsi Jateng, Senin (30/9/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

"400 personel gabungan Ditreskrimum, Dit Intel, Propam, Sabhara, dan Brimob Polda Jateng. Watercannon hanya antisipasi terkahir saja," kata Kabag Ops Polrestabes Semarang AKBP Iga DP Nugraha.

Para pendemo kemudian masuk ke dalam Gedung DPRD Jateng. Mereka bersikeras masuk dengan cara sendiri dengan membuat barikade barisan. Aba-aba polisi untuk mengawal dengan pengeras suara ditimpali orator dan massa pendemo untuk tidak mengatur barisan saat memasuki halaman DPRD Jateng secara bertahap.

"Ayo pegang tangan kalian di kanan dan kiri, bikin barisan jangan ada yang bergerak sendiri," kata orator memberi aba-aba.

Orator juga memerintahkan massa pendemo untuk bergerak teratur sebanyak lima langkah kedepan secara bertahap. Orator masih menganggap pengawalan yang tidak teratur khawatir disusupi provokator.

Baca Juga: Tolak Bunga Mawar dari Polisi, Orator Aksi Mahasiswa: Cinta Mereka Palsu

"Pak polisi jika ada yang melempar botol silakan tangkap," tegas orator.

Hingga akhirnya, masa pendemo berhasil sampai di halaman depan pintu masuk DPRD Jateng. Aksi mereka tetap dikawal oleh personel kepolisian yang kebanyakan di barisan depan para polwan.

Anggota DPRD Jateng yang semula ada untuk menemui para pendemo, akhirnya urung berdialog dan tak terlihat lagi dalam aksi di depan masa demonstrasi.

Kontributor : Adam Iyasa

Baca Juga: Massa Aksi 'Solo Bergerak' Belum Datang, Polres Siagakan 1.300 Personel

Load More