SuaraJawaTengah.id - Polisi resmi menahan inisial J (40), bos kelab malam lantaran diduga telah menganiaya pegawainya sendiri bernama Novi Fransiska Aditama (26). Dalam kasus ini, tersangka menghantam jari tangan korban hingga remuk dengan menggunakan palu.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, serta gelar perkara, tindakan J memenuhi unsur tindak pidana yakni dengan menganiaya di tempat kerja pada 2 Agustus 2019 lalu. Akibat penganiayaan itu, tiga jari tangan kiri, jari manis, jari tengah dan jari telunjuk Novi remuk dan harus dioperasi.
"Tersangka J ini juga sudah kami tahan,” kata Dony, Selasa (1/10/2019).
Ia menambahkan, perkara ini akan terus diproses secara profesional. Pihaknya menjamin tidak ada intervensi dan memastikan kasus penganiyaan segera naik ke meja persidangan.
Baca Juga: Gesek Alat Vital ke Mayat Nissa, Kejiwaan Shalahuddin Al Ayyubi Diperiksa
“Saya jamin kasus ini akan terus berjalan,” tutupnya.
Terpisah, Kuasa Hukum Novi, Bakti Reza Hidayat mengapresiasi kinerja Polres Malang Kota yang telah menetapkan dan menahan terlapor J penganiaya kliennya tersebut.
“Ini membuktikan bahwa tidak ada pelaku yang kebal hukum,” ujarnya.
Ia berharap, berkas perkara yang menjerat tersangka J dapat segera rampung dan diserahkan kepada kejaksaan.
“Dengan itu perkara ini bisa segera disidangkan di pengadilan,” tutupnya.
Baca Juga: Onani di Atas Mayat Nissa, Shalahuddin Al Ayyubi Peragakan 37 Adegan
Seperti diberitakan, kasus penganiyaan yang ini bermula saat korban Novi dituduh menjual minuman keras di tempat usaha tersangka J tanpa izin. Merasa tidak bersalah, Novi membantah dan malah membuat tersangka naik pitam hingga tega memukul jari Novi menggunakan palu yang biasa digunakan untuk memecahkan balok es.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Kooperatif, Jefri Nichol Jawab 20 Pertanyaan Penyidik Terkait Kasus Penganiayaan
-
Beda dengan Penjelasan Polisi, Nabilla Aprillya Bantah Jadi Korban Penganiayaan Ketum Parpol
-
Pasutri Di Jakut Jadi Tersangka Penganiayaan Dua Balita, Korban Luka Berat Dan Kritis
-
16 Hari Di Rumah Sakit, Santriwati Diduga Korban Penganiayaan Di Ponpes NTB Meninggal Dunia
-
Jalan Terjal Keluarga Afif Maulana Mencari Keadilan
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah