SuaraJawaTengah.id - Jika biasanya dalam pemilihan kepala desa, ada satu atau lebih dari warganya yang mengajukan diri maju dalam ajang politik lokal tersebut, nampaknya hal ini tidak berlaku di Desa Wates Kecamatan Wonoboyo yang berada di Kabupaten Temanggung.
Di desa tersebut, meski sudah dilakukan perpanjangan pendaftaran pencalonan dalam ajang pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan berlangsung pada 9 Januari 2019, belum ada seorang warga yang mendaftarkan diri.
"Meskipun telah dilakukan perpanjangan pendaftaran, pilkades di Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo belum ada bakal calon kades yang mendaftar," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Temanggung Agus Sarwono seperti diberitakan Solopos.com-jaringan Suara.com di Temanggung, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2019).
Untuk diketahui, Desa Wates merupakan satu dari 216 desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang akan menggelar pilkades serentak tahun depan.
Agus mengemukakan, lantaran kondisi tersebut, pendaftaran masih diperpanjang hingga 6 Desember 2019. Dia mengemukakan, seandainya hingga tanggal yang ditentukan tidak ada satu pun warga yang mendaftarkan diri, terpaksa jabatan kades akan diisi pejabat sementara dari kalangan PNS.
"Masih kami tunggu hingga 6 Desember mendatang. Harapan kami ada yang mendaftarkan diri minimal dua orang sehingga pilkades di Desa Wates bisa dilaksanakan seperti di desa lainnya yang akan menyelenggarakan pilkades 9 Januari 2020," katanya.
Lebih lanjut, ia mengemukakan, sebelumnya ada sembilan desa yang warganya tidak mau mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala desa atau hanya ada satu pendaftar. Padahal, dia menjelaskan, syarat terselenggaranya pilkades minimal ada dua warga yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala desa.
"Sekarang hanya tinggal satu desa itu saja, yang lainnya seperti Desa Kupen yang sebelumnya hanya satu bakal calon kepala desa yang mendaftar dan sekarang sudah ada dua bakal calon, Desa Jraggan juga demikian, yang penting minimal ada dua bakal calon kepala desa yang mendaftarkan diri," katanya.
Disebutkan Agus, alasan warga di desanya tidak mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala desa karena adanya anggapan penghasilan sebagai kepala desa tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diemban.
Baca Juga: Keren! Kalah Dalam Pilkades, Calon Kades Gagal Ini Tetap Gelar Dangdutan
Meski begitu, Agus mengakui tanah bengkok untuk kepala desa tidak seluas di desa-desa lainnya. Bahkan, penghasilan tetap (siltap) kepala desa tidak bisa memenuhi kebutuhan operasional.
"Memang siltap untuk kades saat ini hanya sekitar Rp 1,6 juta, namun siltap 2020 untuk kades mencapai Rp 2,4 juta hingga Rp 2,6 juta, jika ditambah dengan penghasilan dari tanah bengkok saya rasa sudah sangat cukup untuk memenuhi operasional kades," katanya.
Berita Terkait
-
Calon Kades di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Pemungutan Suara
-
Gelaran Pilkades di Desa Ini Benar-benar Rasa Hajatan
-
Berebut Kursi Kades, Petahana dan Istri Pura-pura jadi Pengantin Baru
-
Tak Kuat Ikuti Proses Pilkades, Seorang Nenek Dibopong Petugas ke Rumahnya
-
Pilkades Serentak di Bogor, Petahana Lawan Istri Memperebutkan Kursi Kades
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi