SuaraJawaTengah.id - Pohon tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) yang ditanam di sejumlah tepi jalan utama Kota Magelang, Jawa Tengah yang bermekaran sejak beberapa hari terakhir menjadi ajang warga untuk berswafoto. Bunga ini mirip sakura jika sudah bermekaran.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, sejak ditanam pada 2010, jumlah pohon tabebuya dengan bunga berwarna putih dan merah jambu tersebut, hingga saat ini sekitar 2.007 batang.
"Biasanya setahun mekar dua kali, tetapi tahun ini terasa istimewa karena tiga kali mekar, pada Maret, Oktober, dan November ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Uswatun Hasanah di Magelang, Jumat (22/11/2019).
Sejumlah tepi jalan utama di daerah dengan sebutan "Kota Sejuta Bunga" itu yang ditanami tabebuya, antara lain di Jalan Sarwo Edhi Wibodo, Jalan Pahlawan, Jalan Piere Tendean, Jurangombo, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tentara Pelajar, PJKA Kebonpolo, Jalan Daha, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kapten Suparman, Jalan Sriwijaya, dan Taman Shopping.
Baca Juga: Tidak Cuma Surabaya, 5 Kota di Indonesia Ini Juga Punya Bunga Tabebuya
"Total ada 2.007 pohon, walaupun memang ada beberapa pohon yang kita pangkas dan tebang untuk perawatan," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Wikipedia menyebut tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), tabebuya kuning atau pohon terompet emas sejenis tanaman yang berasal dari Brazil dan termasuk jenis pohon besar. Seringkali tanaman itu dikira tanaman sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga, bentuknya mirip bunga sakura. Namun kedua tanaman itu sebenarnya tidak berkerabat
Deretan pohon Ttabebuya menarik warga yang melintas di jalan-jalan utama Kota Magelang untuk menepi, lalu berswafoto dengan latar belakang pohon dengan bunga yang sedang bermekaran itu. Uswatun Hasanah yang biasa dipanggil Ana itu, menjelaskan pohon tabebuya termasuk pohon yang mudah ditanam dengan perawatan yang juga relatif mudah.
"Hanya diberi pupuk setiap bulan, disiram dan dipangkas secara berkala. Butuh sekitar satu sampai dua tahun, bunga akan mekar sejak bibit ditanam," katanya.
Pihaknya saat ini mencoba menanam pohon itu di Kebun Bibit Senopati yang juga salah satu tempat wisata di kota kecil di kawasan yang kelilingi gunung-gunung, dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Baca Juga: Deretan Manfaat Bunga Tabebuya yang Hiasi Kota Surabaya
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bahwa warga senang melihat wajah Kota Magelang yang semakin cantik dan bersih. Pohon tabebuya dengan bunga yang bermekaran memperkuat suasana daerah berhawa sejuk itu.
Berita Terkait
-
Sedang Bermekaran di Jalan, Berapa Harga Bunga Tabebuya?
-
Tak Hanya Cantik, Ini 7 Manfaat Bunga Tabebuya yang Jarang Diketahui
-
Serasa Lagi di Jepang! Tengok Keindahan Bunga Tabebuya Bermekaran di Jakarta
-
Bak di Jepang, Indahnya Bunga Tabebuya Bermekaran di Magelang
-
Apa Itu Pohon Tabebuya yang Tampak Menangis di Malang? Ciri-Ciri, Manfaat dan Cara Menanamnya
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Tak Menentu
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat