SuaraJawaTengah.id - Korban penipuan oleh mitra perjalanan umroh di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas totalnya diperkirakan Rp 1 miliar. Hal itu dilihat dari banyaknya calon jemaah yang mengikuti manasik umroh pada Oktober lalu.
"Totalnya yang ikut manasik pada Bulan Oktober lalu ada 127 peserta. Nah dari total segitu semuanya tidak ada yang berangkat termasuk saya. Jadi mungkin kerugian yang terdata ada Rp 900 juta lebih atau hampir Rp 1 miliar," kata Ketua RW 01 Desa Kemutug Lor Warsito.
Dia mengaku menjadi seorang korban penipuan tersebut. Bedanya, penipuan yang dilakukan berkedok umroh gratis. Jadi tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.
"Saya mendapat kupon umroh gratis mungkin karena alasan saya termasuk tokoh masyarakat di sini jadi saya diberi hadiah. Saya hanya mengikuti sebatas saya menghargai undangan. Kalau ini nyata ya, saya ikuti kalau tidak nyata orang ini yang bersangkutan warga baru," katanya.
Awalnya, Rudi, pelaku penipuan, mengaku kepada Warsito bukan warga setempat. Baru sekitar empat bulan yang lalu hidup di lingkungan tersebut.
Belakangan diketahui, Rudi menikah siri dengan Ningrum pemilik jasa mitra perjalanan umroh sekaligus pemilik pondok pesantren yang ada di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
"Nah, setelah dia ke sini tidak izin dengan lingkungan. Saya jemput bola ke sini, Kenapa bukan warga saya kok tidur di sini? Akhirnya dia baik-baik ke saya, katanya mau izin ke desa. Setelah laporan ke RT dan RW tapi tidak dilanjutkan ke desa. Berarti ini kan ilegal bukan warga saya. Ngakunya menikah siri dengan Ningrum tapi proses pernikahannya tidak dilakukan di sini," ujarnya.
Ningrum dan Rudi diketahui kabur dari kediamannya sebelum tanggal 26 November lalu. Setelah itu, dia sudah terlihat tidak aktif lagi di kantornya dan tidak diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Dani Hadiwinata (32) yang juga menjadi korban penipuan umroh warga Purwokerto Kidul mengakui hal berbeda dengan jemaah lainnya. Ia ditawari umroh sebagai kompensasi investasi barang antik dengan Rudi.
Baca Juga: Jejak Keberadaan Pasutri Pengelola Mitra Biro Umroh di Banyumas Menghilang
"Saya diimingi-imingi jual beli barang antik. Akhirnya menanamkan modal disitu. Yang awalnya saya bukan calon jamaah akhirnya saya diikut sertakan jadi calon jamaah. Saya sudah kena total Rp 23 juta. Tapi sampai sekarang tidak pernah ada wujud investasi tersebut," katanya.
Ia mengaku berkomunikasi terakhir dengan Rudi waktu meminta paspor. Setelah itu, ia mengatakan nomornya diblokir oleh pasangan suami istri ini.
"Saya sendiri akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Kemarin sudah ada dua warga yang melapor juga tapi tidak ada itikad baik dari Rudi dan Ningrum," ujarnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara