Selain karakter batuan yang ringan dan mudah dipindahkan, kerusakan atau lenyapnya candi-candi di Dieng dipengaruhi faktor alam. Maklum, ratusan situs atau candi berada di kawasan kaldera gunung api purba. Gunung api Dieng pun hingga sekarang masih aktif. Dalam perjalanan sejarahnya, Dieng kerap mengalami bencana alam akibat aktivitas vulkanik. Intensitas gempa juga sering dalam kurun waktu tahun 1900-2000 an.
Bencana alam itu berpotensi merusak atau melenyapkan bangunan yang ada, termasuk candi. Sejumlah candi seperti Candi Parikesit, Sadewa, Nakula, Nalagareng dan Setyaki pun hilang.
"Bencana memperburuk kondisi situs yang ada. Beberapa menjadi korban, hancur,"katanya
Keberadaan situs di Dieng kian terancam seiring dengan pertambahan penduduk yang cepat. Pemerintah di era kolonial, kata dia, mengeluarkan izin pembebasan tanah untuk warga yang batasannya Gunung Sipandu, Sikendil, sisi Gunung Prahu dan Gunung Pagerkandang.
Baca Juga: Petani Temukan Arca Ganesha Terbesar di Dieng
Pemerintah di rezim Orde Baru (Orba), menurutnya, membuat kebijakan membagikan sertifikat lahan kepada para pendatang, serta penerbitan izin pembukaan lahan untuk pertanian. Kondisi itu tentu saja mengancam keberadaan situs di Dieng.
BPCB disebutnya pernah mendata lahan di tahun 1980-an dan menemukan, tanah milih Direktorat Kepurbakalaan ternyata banyak yang tumpang tindih kepemilikannya dengan warga yang juga memiliki sertifikat atas tanah tersebut.
Ia menilai, tidak adanya tindakan tegas dari pemerintah membuat masyarakat kian gencar membuka lahan untuk pemukiman maupun pertanian.
Karena itu wajar jika banyak situs terkubur di permukiman maupun lahan pertanian warga. Ia mencontohkan situs Watu Kelir, komplek Candi Magersari, Candi X, Candi U, dan puluhan candi yang tergusur untuk pembangunan jalan lingkar Dieng.
Ketua Umum Yayasan Sahabat Muda Indonesia sekaligus Pembina Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara mengatakan, peran serta pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pelestarian cagar budaya di Dieng harus ditingkatkan. Jika kondisi ini dibiarkan dan luput dari perhartian, bukan tidak mungkin beberapa situs yang masih tersisa akan ikut hilang. Dieng menurut dia bukan hanya merupakan aset nasional, namun juga memenuhi prasyarat sebagai warisan dunia.
Baca Juga: Minta Dicukur Jokowi, Farida Bocah Rambut Gimbal di Dieng Ini Viral
Kontributor : Khoirul
Berita Terkait
-
Info Loker Wonosobo dan Sekitarnya: Gaji Menarik, Berbagai Posisi!
-
Dieng Diusulkan Jadi Geopark Nasional, Tawarkan Sensasi Wisata Edukasi Panas Bumi
-
Dicuekin STY, Nasib Gelandang Keturunan Wonosobo Rp 6,08 Miliar Ini Makin Buruk, Hanga Pasaran Anjlok di Liga Denmark
-
Ahn Bo Hyun Mau Ajak ke Dieng, Penggemar Langsung Heboh
-
800 Homestay dan Penginapan di Dieng Sambut Jazz Atas Awan 2024
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang